Saat ini sedang marak mengenai pro kontra eksekusi mati narapidana Narkoba. Presiden Jokowi menegaskan niatnya untuk segera melakukan eksekusi mati. Namun ternyata Presiden Jokowi masih belum terlalu yakin akan niatnya itu. Karna itulah beliau sedang gencar-gencarnya meminta dukungan dari para pemuka Agama.
Para kyai sudah memberikan dukungan terhadap eksekusi mati yang akan dilakukan terhadap napi Narkoba itu. Mengenai pandangan islam, tentu kita tidak lagi penasaran sebab kita semua sudah tau bahwa bagi mereka masalah mencabut nyawa atau menumpahkan darah adalah persoalan biasa.
Namun bagaimana dengan Kristen ? Atau lebih tepatnya bagaimana dengan Pandangan Alkitab ?
Sebagai pengikut Tuhan Yesus, jelas pegangan kita adalah Perjanjian Baru, dan Hukum yang kita anut adalah 'Hukum Kasih'.
Dari semua pelajaran yang pernah kita dapatkan di Sekolah minggu, Gereja, Pendeta, atau Alkitab, jelas kita dapatkan bahwa Alkitab melarang manusia mencabut nyawa orang lain, dan hanya Tuhan yang berhak melakukannya.
Dan dari sekian banyak Pengajaran dan Perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus, disana kita lihat tidak ada tempat untuk membala kejahatan, apalagi sampai mencabut nyawa orang lain. Yang ada hanyalah Pengampunan dan Memberkati.
Karena itulah kita merasa lega ketika seorang Uskup menolak keinginan Presiden Jokowi untuk melakukan eksekusi mati terhadap napi Narkoba. Dengan mengatakan 'Hanya Tuhan yang berhak mencabut nyawa'.
Namun mengenai Napi Terorisme, saya mempunyai pandangan yang lain.
Jika ditegaskan bahwa Hukuman mati hanya diberikan pada pelaku EXTRA ORDINARY CRIME, atau Pelaku Kejahatan Luar Biasa, yaitu Narkoba, Korupsi, dan Terorisme.
Maka menurut saya, Teroris adalah EXTRA ORDINARY of EXTRA ORDINARY CRIME.
Jika Korupsi & Narkoba masih mengandung unsur hedonisme humanisme, yaitu 'Nafsu dan Kenikmatan duniawi.'
Jika mengenai ini, kita sebagai umat yang harus selalu Berkaca & Merendahkan diri, tentu masih bisa menoleransi nyawa mereka dan berkata 'Siapa orang yang tidak pernah bersalah ? Siapa orang yang tidak pernah berdosa ? Siapa orang yang tidak pernah punya napsu ?'.
Namun mengenai IDEOLOGI untuk MELENYAPKAN KEHIDUPAN ORANG LAIN (Terorisme) ??
Adakah orang yang begitu gila diantara kita, sampai mampu berkata 'saya juga pernah berfikiran seperti itu' ?
Jelas Terorisme adalah jenis Kejahatan yang Paling Keji, dan tidak ada sedikitpun celah toleransi yang bisa kita berikan padanya.
Bukan saja mereka menghujat Tuhan Sang Pencipta, tapi juga menganiayanya dengan membunuh penyembahnya, sebagaimana yang dikatakan Tuhan Yesus kepada Saulus.
Intimidasi dan Aniaya yang dilakukan Teroris agama mayoritas ini mengingatkan kita pada pada zaman Kisah Para Rasul, dimana orang-orang percaya dianiaya dan dibunuh.
Tapi bagaimanapun panjangnya saya memberikan perbandingan, jelas ini tidak bisa menjadi alasan untuk membenarkan eksekusi mati Napi Terorisme. Sebab semua perjalanan Yesus menunjukkan bahwa Dia hanya peduli dengan Pengampunan & Kasih.
Memang ada satu kali Yesus mengucapkan kalimat mengenai hukuman yang pas untuk para Penyesat, yaitu di Lukas 17 : 2.
Tapi harap diingat juga, pada waktu itu kesalahan dan dosa yang paling besar adalah Perzinahan.
Sebab Perzinahan bukan saja menjadi aib, atau membuat sebuah kampung menjadi terkutuk, tapi itu juga akan menularkan penyakit berbahaya bagi orang lain. Jadi hukuman yang pas untuk orang yang kedapatan berzinah, adalah hukuman mati.
Tapi apa yang Yesus lakukan ? Apakah dia menghukum terdakwa hukuman mati ini?
Tidak, Dia melepaskannya...!! Itulah bukti bahwa Tuhan Yesus tidak menginginkan kematian orang berdosa.
Namun bagi Yesus, ada satu dosa yang jauh lebih berbahaya daripada para Pendosa lainnya. Ini sekaligus juga menjelaskan pada kita, apakah dosa yang terbesar dihadapan Tuhan, bukanlah seorang Penjahat, Narkoba, Pembunuh, Pemerkosa, dll. Bagi Tuhan ada Pendosa yang lebih besar dari itu semua, yaitu PENYESAT.
Karena itu sadarilah bahwa Hukuman yang berat telah menanti para Penyesat-penyesat ini..
Orang-orang ini lebih berbahaya daripada Pengedar Narkoba. Sebab mereka bukan sekedar meracuni fisik, tapi jauh lebih dahsyat dari itu. Mereka menyeret orang-orang lemah, masuk kedalam kebinasaan api Neraka.
Jadi jika ada orang yang pantas dihukum mati, maka menurut Alkitab, orang-orang seperti ini, lebih pantas untuk mendapatkannya.
Para kyai sudah memberikan dukungan terhadap eksekusi mati yang akan dilakukan terhadap napi Narkoba itu. Mengenai pandangan islam, tentu kita tidak lagi penasaran sebab kita semua sudah tau bahwa bagi mereka masalah mencabut nyawa atau menumpahkan darah adalah persoalan biasa.
Namun bagaimana dengan Kristen ? Atau lebih tepatnya bagaimana dengan Pandangan Alkitab ?
Sebagai pengikut Tuhan Yesus, jelas pegangan kita adalah Perjanjian Baru, dan Hukum yang kita anut adalah 'Hukum Kasih'.
Dari semua pelajaran yang pernah kita dapatkan di Sekolah minggu, Gereja, Pendeta, atau Alkitab, jelas kita dapatkan bahwa Alkitab melarang manusia mencabut nyawa orang lain, dan hanya Tuhan yang berhak melakukannya.
Dan dari sekian banyak Pengajaran dan Perumpamaan yang diberikan Tuhan Yesus, disana kita lihat tidak ada tempat untuk membala kejahatan, apalagi sampai mencabut nyawa orang lain. Yang ada hanyalah Pengampunan dan Memberkati.
Karena itulah kita merasa lega ketika seorang Uskup menolak keinginan Presiden Jokowi untuk melakukan eksekusi mati terhadap napi Narkoba. Dengan mengatakan 'Hanya Tuhan yang berhak mencabut nyawa'.
Namun mengenai Napi Terorisme, saya mempunyai pandangan yang lain.
Jika ditegaskan bahwa Hukuman mati hanya diberikan pada pelaku EXTRA ORDINARY CRIME, atau Pelaku Kejahatan Luar Biasa, yaitu Narkoba, Korupsi, dan Terorisme.
Maka menurut saya, Teroris adalah EXTRA ORDINARY of EXTRA ORDINARY CRIME.
Jika Korupsi & Narkoba masih mengandung unsur hedonisme humanisme, yaitu 'Nafsu dan Kenikmatan duniawi.'
Jika mengenai ini, kita sebagai umat yang harus selalu Berkaca & Merendahkan diri, tentu masih bisa menoleransi nyawa mereka dan berkata 'Siapa orang yang tidak pernah bersalah ? Siapa orang yang tidak pernah berdosa ? Siapa orang yang tidak pernah punya napsu ?'.
Namun mengenai IDEOLOGI untuk MELENYAPKAN KEHIDUPAN ORANG LAIN (Terorisme) ??
Adakah orang yang begitu gila diantara kita, sampai mampu berkata 'saya juga pernah berfikiran seperti itu' ?
Jelas Terorisme adalah jenis Kejahatan yang Paling Keji, dan tidak ada sedikitpun celah toleransi yang bisa kita berikan padanya.
Bukan saja mereka menghujat Tuhan Sang Pencipta, tapi juga menganiayanya dengan membunuh penyembahnya, sebagaimana yang dikatakan Tuhan Yesus kepada Saulus.
Intimidasi dan Aniaya yang dilakukan Teroris agama mayoritas ini mengingatkan kita pada pada zaman Kisah Para Rasul, dimana orang-orang percaya dianiaya dan dibunuh.
Tapi bagaimanapun panjangnya saya memberikan perbandingan, jelas ini tidak bisa menjadi alasan untuk membenarkan eksekusi mati Napi Terorisme. Sebab semua perjalanan Yesus menunjukkan bahwa Dia hanya peduli dengan Pengampunan & Kasih.
Memang ada satu kali Yesus mengucapkan kalimat mengenai hukuman yang pas untuk para Penyesat, yaitu di Lukas 17 : 2.
Tapi harap diingat juga, pada waktu itu kesalahan dan dosa yang paling besar adalah Perzinahan.
Sebab Perzinahan bukan saja menjadi aib, atau membuat sebuah kampung menjadi terkutuk, tapi itu juga akan menularkan penyakit berbahaya bagi orang lain. Jadi hukuman yang pas untuk orang yang kedapatan berzinah, adalah hukuman mati.
Tapi apa yang Yesus lakukan ? Apakah dia menghukum terdakwa hukuman mati ini?
Tidak, Dia melepaskannya...!! Itulah bukti bahwa Tuhan Yesus tidak menginginkan kematian orang berdosa.
Namun bagi Yesus, ada satu dosa yang jauh lebih berbahaya daripada para Pendosa lainnya. Ini sekaligus juga menjelaskan pada kita, apakah dosa yang terbesar dihadapan Tuhan, bukanlah seorang Penjahat, Narkoba, Pembunuh, Pemerkosa, dll. Bagi Tuhan ada Pendosa yang lebih besar dari itu semua, yaitu PENYESAT.
Karena itu sadarilah bahwa Hukuman yang berat telah menanti para Penyesat-penyesat ini..
Ahmad Deedat |
Dzakir Naik |
Yahya Waloni |
Irena Handono |
Insan Mokoginta |
Orang-orang ini lebih berbahaya daripada Pengedar Narkoba. Sebab mereka bukan sekedar meracuni fisik, tapi jauh lebih dahsyat dari itu. Mereka menyeret orang-orang lemah, masuk kedalam kebinasaan api Neraka.
Jadi jika ada orang yang pantas dihukum mati, maka menurut Alkitab, orang-orang seperti ini, lebih pantas untuk mendapatkannya.
Tuhan yesus pasti sangat setuju sekali,,karena dia sendiri telah memberi contoh yang baik bagi umat kristiani di eksekusi mati ditiang salib,,begitu juga dengan tuhan bapa sangat merestui hukuman mati dengan membiarkan anaknya dihukum mati,, tuhan yesus tercatat dalam sejarah satu2nya tuhan yang pernah merasakan hukuman mati sedangkan tuhan dari agama lain tidak pernah satupun yang pernah merasakannya. hale-lu-payah
BalasHapusIwan Setiawan.. Baguslah kalau kamu sudah tahu kalau hanya Tuhan Yesus satu-satunya Tuhan yang rela berkorban dan sanggup dihukum mati untuk umat manusia yang dikasihinya .. HALELUYA
BalasHapusThat's right guys
BalasHapusPertanyaannya : Adakah dari penyesat2 ini yang sudah dihukum mati?
BalasHapus