Tertarik Tapi Ditolak, Ya Dukun Bertindak
“Saya  sangat tertarik dengan wanita tersebut, bukan untuk main-main. Namanya  seorang pria, ada tertarik dengan seorang wanita itu kan wajar. (Tapi)  wanita tersebut mengeluarkan kata-kata yang tidak baik,” ujar Hermen  tentang masa lalunya. Saat itu, ketika Hermen menyatakan rasa sukanya,  wanita itu berkata, “Aku sudah tahu Abang. 
Tapi seharusnya Abang sadar,  liat diri Abang. Mana mungkin aku suka sama Abang.” ujar wanita tersebut  kepada Hermen.
Rasa  sakit hati, langsung membuat Hermen ingin membalas wanita itu. Dia  mengeluarkan rokok, membaca mantera di dalam rokok itu, lalu  menyalakannya dan menghembuskan asapnya ke muka wanita itu. Di dalam  hati, Hermen meminta wanita itu membuka pakaiannya dan dia lakukan.
“Tapi  saya tidak menyentuhnya. Saya hanya merasa bangga, berbesar hati karena  saya merasa saya sudah hebat, saya bisa melakukan apa saja. Karena apa  yang selama ini saya harapkan dari Tuhan, nol!” cerita Hermen ketika  itu. Hermen pun mengisahkan masa kecilnya kenapa dia berpikir bahwa  Tuhan tidak bisa berbuat apa-apa di dalam hidupnya.
Entah Penyakit Apa yang Diderita Hermen
Suatu  hari saat dirinya masih kecil, Hermen tiba-tiba pingsan. Dia dibawa ke  sebuah rumah sakit di Jakarta. Dia diopname di sana dan didiagnosis  alergi. Namun, tubuh Hermen mengalami keanehan, muncul bercak seperti  panu di tubuhnya. Bertahun-tahun, Hermen tidak tahu penyakit apa yang  dideritanya.
Dia  sempat bertanya kepada ibunya, tapi ibunya hanya berkata agar dia  berdoa minta kesembuhan. Sampai dewasa, Hermen tetap menderita penyakit  yang sama. Bahkan kini, tangannya mulai bengkok, kakinya pun menekuk,  sampai-sampai Hermen tidak dapat berjalan dan harus duduk di kursi roda.
Hari  itu, kakaknya memberitahu bahwa dia tahu dari temannya, tanda-tanda  penyakit seperti yang diderita Hermen adalah penyakit kusta. Saat itu,  Hermen bertanya pada Tuhan, apakah dia benar-benar sakit kusta.
Di  usianya yang masih belasan tahun itu, Hermen harus menjalani perawatan  di panti buat orang berpenyakit kusta. Di sanalah, dia mendapat kabar  tentang ibunya. Abangnya yang datang menjenguk, mengabarkan bahwa ibunya  yang begitu dia kasihi, telah tiada. “Di situlah saya sempat marah  sekali sama Tuhan, dimana kasih-Mu?” ujar Hermen sambil berlinang air  mata.
Hermen Mulai Hidup Tanpa Tuhan
“Akhirnya  saya bertekad, tanpa Tuhan saya sanggup untuk berjalan. Tanpa Tuhan,  saya bisa berlatih, saya harus bisa berjalan kembali seperti semula.  Akhirnya dengan tekad yang kuat saya coba terus, meski harus menahan  sakit yang luar biasa. Sampai saya harus, katakan dengan kasar, keluar  air kencing untuk menahan rasa sakitnya, saya lakukan itu semua. Saya  percaya saya pun sanggup berjalan tanpa Tuhan.” Tutur Hermen. Akhirnya,  setahun kemudian, Hermen bisa berjalan kembali.
Penyakitnya, Membuatnya Dipandang Rendah
Ketika  Hermen berada di tengah masyarakat kembali, banyak orang yang menjauh  ataupun terlihat jijik dengan dirinya. “Pada saat itu, semakin  bergejolak hati saya, semkain marah. Semakin benci dan dendam yang luar  biasa pada saya.” ujarnya. Kebencian yang telah menjalar di dalam  hatinya, membuatnya datang kepada dukun yang ada di luar Jakarta.
Dia  berguru pada dukun itu. Pada saat dia berada di kamar dan disuruh untuk  tidak keluar dari kamar itu, godaan begitu luar biasa. Dia digoda oleh  wanita cantik tapi dia mampu menahan godaan itu. Dia ingin menunjukkan  pada masyarakat bahwa meski keadaannya seperti itu, dia tetap lebih  hebat daripada masyarakat.
Kemampuan Apa yang Dimilikinya Setelah Berguru?
Hermen  mendapatkan sebuah keris dari dukun tersebut. Setiap ada orang yang  menyakiti Hermen, dia bisa menggunakan ilmu-ilmu yang telah  didapatkannya untuk membalas mereka. Seperti yang terjadi pada wanita  yang telah menolaknya itu. Bukan hanya itu, dia pun tak segan-segan  menggunakan ilmunya untuk mendapatkan uang secara instant.
“Dan  juga ilmu pengasihan yang pernah saya gunakan saat itu juga untuk  memperdaya sesama saya. Semuanya itu dia berikan. Sewaktu itu saya  banyak uang. Bahkan di bawah kasur saya, semua uang, dari ujung kaki  sampai ujung kepala.” ceritanya. Namun, entah kemana, uang itu habis  begitu saja. “Kalau istilah dunia orang bilang, uang setan. Dan uang  setan itu dimakan jin.” Lanjutnya.
“Sehebat  apapun ilmu yang saya miliki, tidak dapat merubah keadaan fisik saya,  sebagai penderita cacat kusta. Akhirnya semakin lama, terjadi suatu  kejenuhan di dalam hidup saya. Tidak ada damai sejahtera, tidak ada  sukacita dalam kehidupan saya.” Cerita Hermen.
Berbalik Arah Kembali Kepada Tuhan
Suatu  hari, teman dokter yang pernah merawat Hermen, datang mengunjunginya.  Dia bermaksud untuk mengajaknya beribadah. Setelah didoakan, Hermen  dinasihati tentang tujuan hidup, apa yang Hermen cari di dunia ini. “Dia  menasihati, ‘Pak, cari dulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka  semuanya itu akan ditambahkan kepadamu. Bertobat Pak! Kalau Bapak  sekarang mau bertobat, Tuhan sangat sayang pada Bapak, belum terlambat  Pak!’” ujar orang tersebut kepada Hermen.
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar