Sepasang perempuan kembar warga negara Inggris diduga kuat sudah berangkat ke Suriah lewat Istanbul, Turki untuk bergabung bersama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
"Gadis kembar itu berangkat dari bandara internasional Manchester menuju Istanbul. Sejak berangkat kedua gadis itu selalu menghubungi keluarga mereka," kata juru bicara Kepolisian Manchester Raya, seperti dikutip Daily Mail.
Kepolisian Manchester memastikan memiliki kontak dengan kedua gadis itu. Namun, si kembar menolak kembali ke Inggris meski kedua orangtuanya memohon. Keluarga gadis kembar itu adalah imigran asal Somalia yang sudah tinggal di Inggris selama 10 tahun.
Sejauh ini belum diketahui bagaimana kedua gadis itu, yang berusia 16 tahun, membiayai perjalanan mereka ke Suriah. Polisi berspekulasi bahwa ISIS berhasil membujuk kedua gadis itu lewat internet dan membiayai perjalanan mereka.
Sejumlah sumber yang berbicara kepada media Inggris mengatakan sangat jarang ISIS merekrut perempuan untuk bertempur di Suriah. Biasanya mereka direkrut untuk diperistri para pejuang ISIS.
Kabar kepergian kedua gadis remaja itu ke Suriah muncul di saat Kepala Kepolisian Manchester Raya Sir Peter Fahy, yang juga direktur komite kontraterorisme Asosiasi Kepala Kepolisian, memperingatkan bahwa para gadis muda sebagaimana para pemuda juga dicuci otak lewat pesan-pesan internet.
Pakar keamanan Inggris memperkirakan saat ini setidaknya 500 orang warga negara Inggris berada di Suriah atau Irak untuk berperang bersama ISIS atak Kekalifahan Islam seperti diproklamasikan Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIS.
"Gadis kembar itu berangkat dari bandara internasional Manchester menuju Istanbul. Sejak berangkat kedua gadis itu selalu menghubungi keluarga mereka," kata juru bicara Kepolisian Manchester Raya, seperti dikutip Daily Mail.
Kepolisian Manchester memastikan memiliki kontak dengan kedua gadis itu. Namun, si kembar menolak kembali ke Inggris meski kedua orangtuanya memohon. Keluarga gadis kembar itu adalah imigran asal Somalia yang sudah tinggal di Inggris selama 10 tahun.
Sejauh ini belum diketahui bagaimana kedua gadis itu, yang berusia 16 tahun, membiayai perjalanan mereka ke Suriah. Polisi berspekulasi bahwa ISIS berhasil membujuk kedua gadis itu lewat internet dan membiayai perjalanan mereka.
Sejumlah sumber yang berbicara kepada media Inggris mengatakan sangat jarang ISIS merekrut perempuan untuk bertempur di Suriah. Biasanya mereka direkrut untuk diperistri para pejuang ISIS.
Kabar kepergian kedua gadis remaja itu ke Suriah muncul di saat Kepala Kepolisian Manchester Raya Sir Peter Fahy, yang juga direktur komite kontraterorisme Asosiasi Kepala Kepolisian, memperingatkan bahwa para gadis muda sebagaimana para pemuda juga dicuci otak lewat pesan-pesan internet.
Pakar keamanan Inggris memperkirakan saat ini setidaknya 500 orang warga negara Inggris berada di Suriah atau Irak untuk berperang bersama ISIS atak Kekalifahan Islam seperti diproklamasikan Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIS.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar