Orang tua Parlin berasal dari Tapanuli. Pada zaman dulu biasanya orang batak tidak keluar dari daerahnya kalau tidak mempunyai kekuatan magic. Ayah Parlin adalah seorang dukun yang cukup disegani di daerahnya. Oleh karena itu Parlin begitu cepat mewarisi kesaktian yang dimiliki oleh ayahnya. "Ketika orang tua saya melakukan praktek atau muridnya datang untuk belajar ilmu, dengan mendengarkan saja apa yang diuraikan dari pengajaran okultisme, mantra-mantra saya bisa lakukan juga karena saya mempunyai bakat " Ia mencoba mengembangkan indera keenamnya. Ia mulai melatih kekuatan dengan menggunakan lilin dan cincin marulak. Sehingga jika ia dipukul, orang yang memukulnya justru akan kesakitan dan terpental jauh. Selain itu ayahnya juga mentransferkan semua ilmu yang dimilikinya kepada Parlin.
Kekuatan suparnatural yang dimiliki Parlin menjadikan ia manusia yang keras, sombong dan merasa paling hebat. Terlebih lagi setelah Parlin mendapatkan cincin berkekuatan magic temuan ayahnya di depan rumahnya. Ilmu-ilmu gaib yang dimiliki Parlin sangat mempengaruhi sifatnya sehingga menjadi kurang ajar dan berani terhadap guru di sekolah. Sering kali jika menerima hukuman dari guru-guru di sekolah, Parlin menceritakan hal ini pada ayahnya dan sang ayah memberikan bubuk yang ditabur di halaman sekolah sehingga tidak ada satupun guru yang tidak tunduk kepada Parlin. Bahkan guru-guru tersebut menceritakan hal-hal yang paling pribadi kepada Parlin. Situasi ini semakin memicu keinginan Parlin untuk memiliki kekuatan lebih lagi. Hingga akhirnya ia memiliki kekuatan hanya dengan menatap dengan matanya, ia dapat melemparkan lawan, menggunakan cincin bernama Kol Buntet untuk kekebalan, menghilang dengan cara gaib dan masih banyak lagi.
Keterlibatannya dengan ilmu gaib terus berlanjut hingga ia dewasa dan bekerja di salah satu bank. Parlin bertemu dengan seorang dukun besar dari Banten dan ia menganggap ia sebagai adiknya. Mereka berteman baik dan saling bertukar ilmu. "Ia ajarkan kepada saya ilmu pelet dan saya praktekkan satu kali dengan seorang wanita di kantornya" Saat itu ada seorang wanita yang cukup disukai oleh semua karyawan, sedangkan ia sudah mempunyai pacar. Orang yang mempunyai ilmu pelet bangga jika bisa menghancurkan orang lain. Saat mempraktekkan ilmu pelet ada perasaan yang membuat hatinya berkecambuk sehingga Parlin tidak jadi memperdaya wanita tersebut. Sejak peristiwa tersebut, kegelisahan ada di dalam hatinya bahkan sahabat-sahabatnya meninggalkannya. Hatinya merasakan kehampaan....
Namun pada suatu pertemuan ibadah yang mengubah jalan hidupnya setelah ia pulang dari kantor. "Saya membuka hati, menerima Yesus sebagai Tuhan dan juru selamat" Lalu pada tahun 1982 Parlin mendapat jamahan Tuhan dan di doakan secara tuntas untuk menyerahkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan Yesus. " Kuasa Tuhan Yesus membebaskan saya dari ilmu gaib. Kini saya merasakan sukacita yang luar biasa dan saya mengambil keputusan untuk menjadi hamba Tuhan" Biasanya jika seseorang sudah masuk ke dalam dunia ilmu gaib sangat sulit untuk melepaskan diri dari ikatan tersebut tetapi dengan pertolongan Tuhan parlin mampu melakukannya.Tak ada satupun kuasa yang dapat mengalahkan kuasa Allah. Jika kita memberi diri kita kepada Tuhan Yesus maka tidak ada satupun kuasa jahat yang dapat bertahan.Yesus Kristus telah mematahkan kuasa maut dan mendatangkan hidup yang tidak dapat binasa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar