Lalu di seberang mereka, ada pula saya  temukan orang-orang kristen, yang balas menghujat, mengutuki,  memaki-maki dan menyerapahi orang-orang ini dan agama yang mereka anut,  dengan lidah yang tak kalah kotor dan kejinya pula. Entah untuk siapa  mereka berbuat demikian, seolah-olah mereka berpikir bahwa mereka sedang  membela Kristus Yesus, Tuhan semesta alam, dengan cara sedemikian.
 
 Inilah surat terbuka untuk anda sekalian, ya, anda yang tergabung ke  dalam salah satu kelompok yang saya sebutkan itu, yang tiada  henti-hentinya berbalas kutuk dan sumpah serapah satu sama lain. Di  dalam urapan dan kasih karunia Yesus Kristus, saya menyingkapkan kepada  anda beberapa perkara di sini.
 
 Pertama-tama, inilah pesan yang  Tuhan Yesus sampaikan untuk anda sekalian: Dia, Yesus Kristus,  mengasihimu. 
 Pesan  kedua, janganlah sia-siakan kesempatan yang Tuhan berikan untuk  mengenal-Nya. Sebab jikalau engkau mati dalam keadaan dirimu seperti  ini, dan menolak kesempatan untuk berbalik kepada Yesus, maka kebinasaan  yang amat mengerikan, kekal selama-lamanya, akan menjadi bagianmu.  Engkau tidak tahu kapan nyawamu diambil Tuhan. 
Hari ini, ketika engkau  membaca tulisan ini, mungkin engkau masih hidup. Tetapi tidak ada  seorang pun di antara kita yang tahu apakah nanti malam nyawa kita masih  ada dalam raga. Tuhan memberimu kesempatan untuk mengenal dan datang  kepada-Nya, dan beroleh mahkota keselamatan, selagi engkau masih  bernafas di bumi ini. Ingatlah pesan kedua ini, jangan sia-siakan.
 
 Saya sendiri tidak membenci engkau. Tidak ada alasan saya membencimu,  sebab Yesus sendiri mengasihimu dan menginginkanmu selamat. Berita  keselamatan-Nya lah yang belum engkau dengar, dan itulah yang hendak  saya sampaikan padamu.
 
 Sekarang, dengarlah. Inilah  penjelasan-penjelasan oleh pewahyuan Roh Tuhan kepadamu, agar dengan  ini, engkau boleh mengenal siapa Dia, Yesus Kristus, yang terus menerus  engkau hina-dinakan itu. Dan setelah engkau mengenal-Nya oleh penjelasan  ini, silakan ambil keputusanmu. Jadi biarkan anda mengenal dulu siapa  Dia melalui penjelasan ini, barulah nanti anda ambil keputusan, apapun  yang hendak anda putuskan.
 
 Kawan,  Sejak semula, ketika Adam  belum berbuat dosa di Taman Eden, atau ketika belum satu pun manusia  berbuat dosa, Allah telah membuat satu hukum kekal: upah dosa ialah  maut. Maut artinya kebinasaan kekal, di dalam neraka jahannam. Itu  artinya, setiap dosa harus dibayar dengan maut. Jadi tidak ada bedanya  memiliki sejuta dosa dengan sebiji dosa, sama-sama harus  mempertanggungjawabkannya di dalam neraka kekal. 
Neraka tidak hanya  dipenuhi orang-orang jahat yang banyak dosanya, tapi juga orang-orang  baik yang seumur hidupnya barangkali hanya punya satu atau dua dosa  saja. Adam misalnya, ia mati untuk satu dosa saja. Kitab Taurat tidak  menyebutkan Adam melakukan dosa yang lain. Tetapi ia tetap terkena oleh  HUKUM KEKAL tersebut.
 
 Kawan, 
 Engkau juga sudah tahu, bahwa  hanya dua tempat bagi orang-orang yang telah meninggal dunia. Jika  tidak di sorga bersama Allah, sudah pasti dia tengah menderita untuk  selama-lamanya di neraka.
 
 Neraka itu adalah satu tempat yang  sangat dan paling mengerikan. Suatu tempat dimana tidak ada belas  kasihan sama sekali. Segagah-gagahnya orang sewaktu hidup, ia hanya akan  bisa menjerit melolong-lolong penuh siksaan dan ketakutan ketika berada  di neraka, sepanjang hari. Dibakar api yang panasnya amat dasyat,  ditambah dengan berbagai siksaan yang amat mengerikan. Dan sekalipun  begitu perihnya siksaan itu, orang tidak dapat mati lagi. Ia akan  merasakan setiap rincian dari siksaan bengis itu, selama-lamanya...  tanpa berakhir... ya, selama-lamanya!
 
 Siapakah di antara anda  yang ingin masuk neraka? Saya percaya tentu tidak ada. Bukan cuma anda,  bahkan bila kita jelaskan secara lengkap lalu bertanya, semua orang di  luar sana pun pasti tidak ingin masuk ke neraka. Semua orang ingin masuk  sorga. Anda pasti ingin ada di sorga, demikian pula saya dan semua  orang.
 
 Lalu karena itu, orang-orang yang ingin masuk sorga,  yang takut akan berakhir di neraka, melakukan upaya-upaya keras,  menciptakan agama-agama, ajaran-ajaran saleh, dengan cara beribadah ini  itu, sembahyang ini itu, berpuasa satu bulan penuh, bayar ini bayar itu,  melakukan ini itu, berusaha hidup baik-baik, hidup alim, atau bertapa  di gunung-gunung, dalam  kesalehan dan rupa-rupa perbuatan agamawi  lainnya. Semua itu dilakukannya karena dia berharap dapat luput dari  neraka.
 
 Tapi siapakah yang dapat menjangkau sorga? Adakah yang  tahu dimana letak sorga? Bila anda menatap ke langit malam, ke taburan  bintang-bintang, di sebelah manakah sorga itu? Adakah yang tahu? Hanya  Orang yang datang dari sorga yang dapat membawa orang ke sorga. 
 
 Dan juga ketahuilah, sorga itu adalah tempat yang maha kudus, sebab  di sanalah Allah Yang Maha Kudus (Suci) bertahta. Tempat yang maha suci  artinya tak boleh ada satu pun dosa bisa masuk. Allah kita –yaitu TUHAN   yang menciptakan anda dan saya-  adalah Allah yang maha suci. Ia sangat  jijik dengan dosa, sehingga setiap orang yang memiliki dosa, Ia tolak.  Jika anda punya satu dosa saja, anda akan ditolak di sorga, tidak boleh  masuk, tidak peduli anda manusia baik-baik, apapun agama anda - Kristen  atau Islam atau Yahudi atau yang lain, yang saleh dan tekun beribadah,  yang bertimbun-timbun amal baiknya. Betapa maha sucinya sorga itu.  Sesuci-sucinya. Nah, jika satu dosa saja ditolak, bagaimana bila dosanya  bertimbun-timbun? Faktanya ialah: semua manusia memiliki dosa, dan  banyak! Dan buah dosa ialah penolakan sorga: maut. 
 
 Anda pernah  berbuat dosa, saya juga, begitu pula semua orang. Sebab kita ini,  keturunan-keturunan Adam, lahir dengan membawa tabiat-tabiat dosa,  membawa kelemahan-kelemahan, yang awalnya dahulu akibat dosa Adam juga.  Di dalam diri kita ini ada tabiat amarah, yang sewaktu-waktu dapat lepas  kendali menjadi dosa mengutuki, menghujat, menyakiti perasaan orang  lain, memfitnah, dan lain sebagainya. Di dalam masing-masing kita ada  juga nafsu, yang bisa menjerumuskan kita ke dalam rupa-rupa dosa  kecabulan dan kekotoran pikiran. Ada juga benih kekerasan, yang bisa  meleadak suatu saat menimbulkan dosa seperti pembunuhan, penganiayaan,  dan lain sebagainya. 
Ada juga tabiat memikirkan diri sendiri, yang bisa  menjerumuskan kita kepada dosa mencuri, korupsi, mendengki, kepicikan,  persekutuan dengan roh-roh setan, dan lain sebagainya. Betapa penuhnya  diri kita ini dengan berbagai rupa kelemahan yang kita warisi akibat  pemberontakan Adam, dan tiadanya urapan Roh Tuhan di dalam kita membuat  kita sedikitpun tidak punya kekuatan rohani untuk menaklukkan diri kita  ini sepenuhnya kepada kemahasucian TUHAN. Alhasil, setiap kita pada  akhirnya pernah berbuat dosa. Kita mungkin sanggup menolak dosa yang  satu, tapi gagal untuk menolak dosa yang lain.
 
 Artinya apa?  Artinya, tak seorang pun di antara kita ini yang layak masuk sorga. Kita  semua, anak-anak manusia, mestinya akan mati, mestinya akan berakhir di  neraka, karena dosa-dosa kita. Kita adalah orang-orang yang berhutang  maut kepada Allah, yang tidak mungkin dapat kita lunasi, sebab melunasi  utang dosa berarti kita harus masuk ke dalam maut itu. 
 
  Sekarang anda sudah tahu, hanya orang yang suci atau kudus yang boleh  masuk ke sorga. Suci artinya keadaan yang tanpa dosa sama sekali. Nol  dosa! Zero sin! Nah, bisakah manusia menguduskan atau menyucikan dirinya  sendiri? Tentu saja tidak bisa! Orang-orang bodoh berpikir, bila ia  melakukan amal saleh, tekun ibadah,  dan berbuat kebaikan-kebaikan, ia  akan menjadi suci lalu masuk ke sorga. Agama apa yang mengajarkan itu?  Tidak ada. Islam memang menyuruhmu beramal saleh, tetapi itupun dengan  berkata, kalau kau melakukannya, MUDAH-MUDAHAN kau masuk sorga.  Mudah-mudahan artinya tidak dijamin.  Jadi Islam sendiri pun  mengakui amal salehmu tidak bisa memastikan keselamatanmu. 
 
 Mengapa? Sebab amal saleh itu adalah perbuatan kita,  perbuatan manusia. Dan kita sudah tahu, perbuatan manusia tidak bisa  menguduskan dirinya sendiri. Perbuatan manusia tidak bisa menghanguskan  dosa yang terlanjur terjadi di masa lalu. Perbuatan kita tidak bisa  membuat diri kita menjadi suci, zero sin!
 
 Tentu amal saleh dan  segala perbuatan baik ada pahalanya. Iya, itu benar. Tetapi pahala  adalah pahala, dosa tetap dosa. Sekalipun pahala anda banyak, tetapi  dosa anda tetap ada, apa gunanya? Jadi pahala, yaitu perbuatan manusia,  tidak bisa menyelamatkan. Sederhananya, engkau tidak bisa menyelamatkan  dirimu sendiri, apapun cara yang bisa kau tempuh. 
Manusia ke sorga bukan  berdasarkan jumlah pahala, tapi suci atau tidak dirinya dari dosa.  Keselamatan tidak berhubungan dengan jumlah pahala, keselamatan  berhubungan dengan berdosa atau tidak berdosa. Anda sendiri tahu itu di  dasar hatimu. Coba uji dirimu sendiri, hai engkau yang telah melakukan  banyak pahala: menurutmu, apakah engkau ini layak berada di sorga? Hati  nuranimu sendiri akan mengakui itu: “Aku tidak layak... aku banyak  dosanya...” Ya, hati kita sendiri tidak bisa berkata: “Aku layak...  karena aku banyak pahalanya...” Hati nurani manusia terhubung kepada  hukum dosa, bukan hukum pahala, dan itulah hati yang paling jujur, yang  sering kita tutup-tutupi.
 
 Jadi, adakah harapan bagi kita,  bangsa-bangsa manusia ini, untuk lolos dari kebinasaan api neraka?  Sementara kita semua, anda dan saya, adalah lemah, mudah meledak, mudah  tergoda, dan telah melakukan berbagai dosa di belakang sana?
 
  Akan tetapi puji syukur kepada Allah, Yesus telah mati untuk kita,  dengan menanggung segala penghukuman dosa kita, supaya kita boleh hidup  terus. Yesus adalah Firman Allah, Kalamullah, Roh Allah, Ruhullah, yaitu  Allah itu sendiri yang menjelma menjadi manusia yang dilahirkan dari  seorang gadis perawan, tanpa percampuran dengan laki-laki. Jadi karena  Manusia Yesus tidak lahir dari percampuran benih daging manusia melalui  nafsu sahwat, melainkan lahir atas kehendak Allah itu sendiri untuk  suatu rencana agung-Nya, maka Manusia Yesus lahir tidak membawa  tabiat-tabiat dosa. Ia suci, dan seumur hidup-Nya di bumi, Ia tidak  berbuat dosa.
 
 Mengapa Allah memutuskan diri-Nya harus datang  sendiri ke bumi sebagai manusia? Karena Ia memiliki satu Rencana Besar,  yaitu menyelamatkan kita, manusia. Manusia hanya dapat mengerti bahasa  manusia, dan manusia hanya tahan berdiri di hadapan manusia.  Sesungguhnya jika Allah datang dalam rupa asli-Nya yang maha dasyat itu  di hadapanmu, tidakkah engkau akan mati seketika itu? Siapakah manusia  yang tahan berdiri di hadapan Allah?  
 
 Padahal Allah berencana  memberitahu manusia panggilan pengampunan-Nya itu. Ia berencana  memberitahu manusia kabar kasih karunia-Nya. Jadi bagaimana, apakah yang  harus dilakukan Allah? Sudah pasti cuma ada satu cara: Ia harus datang  dalam rupa manusia. Itulah Yesus, Allah dalam rupa manusia itu, lahir ke  bumi ini dua ribu tahun yang lalu di Betlehem.
 
 Orang-orang  yang dikungkungi logika tiga dimensi, sedikit bingung. Kalau Allah sudah  menjadi manusia yaitu Yesus, lalu kepada siapa Yesus memanggil Bapa  saat Ia berdoa?  Tetapi untuk pertanyaan logika itu jawabannya dengan  satu logika juga: jika anda adalah maha kuasa, dapatkah anda pergi ke  bulan tapi saat bersamaan anda masih ada disini? Jika anda tidak dapat,  berarti anda tidak benar maha kuasa. Jadi logika kemahakuasaan sendiri  berkata: anda pasti dapat. Kalau begitu, siapakah yang di bulan itu dan  siapakah yang tinggal disini itu? Itu adalah anda. Jika yang di bulan  itu bukan anda, melainkan jiplakan anda, berarti tidak benar anda dapat  pergi ke bulan melainkan hanya ada disini saja. 
 
 Anggaplah di  bulan ada suatu kaum dalam rupa semut, yang selama ini bersembahyang  kepada anda, tetapi mereka tersesat karena tidak mengenal anda dengan  benar. Anda ingin menyelamatkan mereka dan ingin supaya mereka mengenali  serta mengetahui kehendak-kehendak anda. Itulah tujuan anda. Apa yang  akan anda lakukan? Tentu saja jelas, anda harus mengambil rupa dan sosok  semut seperti mereka. Mengapa? Supaya mereka bisa menerima sosok anda  dan memahami bahasa anda. Bayangkan bila anda datang dalam rupa yang  asli, tentu semut-semut itu akan lari ketakutan: “Ada raksasa! Ada  raksasa!”
 
 Bila anda sudah ada di tengah-tengah mereka dan mulai  mengajar mereka, tentang siapakah anda akan berbicara? Tentang anda  yang dalam rupa semut atau tentang anda yang nun jauh di planet bumi  yang tidak mereka kenali itu? Tentu saja tentang anda yang ada di bumi,  karena untuk tujuan itulah anda datang dalam rupa semut ke tenah-tengah  mereka. Itu artinya apa? Itu artinya anda yang dalam rupa semut di bulan  itu akan terdengar mempermuliakan anda yang ada di bumi. 
Anda yang ada  dalam rupa semut itu bertugas untuk menceritakan anda yang dalam rupa  yang asli di bumi itu. Jadi anda yang dalam rupa semut itu terlihat  menjadi hamba bagi kepentingan anda dalam rupa yang asli yang di bumi.  Tetapi agar semut-semut itu percaya bahwa anda sendirilah itu yang  datang ke tengah-tengah mereka, anda pasti akan berkata-kata seperti  ini: “Aku dan dia adalah satu. Kamu tidak mungkin melihat dia karena  kamu ada di bulan sini, dia ada di bumi. Tapi sebenarnya, ketika kamu  melihat aku, kamu sudah melihat dia kok. Mengapa? Ya karena aku ini  adalah dia sendiri. Aku dan dia adalah satu. Aku ini datang dari dia.”
 
 Allah kita adalah maha segala-galanya. Ia tak terjangkau sepenuhnya  oleh otak manusia yang terbatas ini. Demikianlah Allah yang dalam rupa  manusia itu, Yesus Kristus, adalah Allah yang sama dengan Ia yang ada di  sorga dalam waktu bersamaan. Yesus bukanlah jiplakan Allah, melainkan  Allah itu sendiri dalam rupa manusia bumi. Dan Yesus datang untuk  membawa manusia mengenal Allah yang tidak pernah mereka lihat itu, serta  beroleh keselamatan yang dikaruniakan-Nya.  Yesus dan Bapa adalah Satu,  sebagaimana pengakuan-Nya sendiri: 
 
 Aku dan Bapa adalah satu. (Yoh. 10:30)
 
 Yesus berkata dalam Yohanes 12:45: 
 dan barangsiapa melihat Aku, ia melihat Dia, yang telah mengutus Aku.
 
 Begini jawaban Yesus atas pertanyaan seorang murid-Nya waktu itu: 
 Yohanes 14:8-19 
 Kata Filipus kepada-Nya: "Tuhan, tunjukkanlah Bapa itu kepada kami, itu sudah cukup bagi kami."
 Kata Yesus kepadanya: "Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu,  Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku,  ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa itu  kepada kami. 
 
 Tidak ada satupun tokoh yang pernah lahir ke  dunia ini yang berani berkata bahwa ia dan Allah yang di sorga adalah  satu, selain daripada Yesus Kristus sendiri. Pilihan bagi pendengar  hanya ada dua: mempercayai-Nya, atau menganggap-Nya gila seperti  pendapat orang-orang Yahudi di zaman itu. Tidak ada pilihan yang lain.  Jika anda berkata bahwa Yesus memang dari Allah terbukti dari keajaiban  kelahiran serta segala mukzizat-Nya, tapi menolak percaya kepada  pengakuan-Nya itu, berarti anda membuat pilihan yang sama saja dengan  pilihan kedua: anda menuduh Yesus berdusta.
 
 Lalu apa tujuan  Yesus hadir ke dunia? Ia datang sebagai hamba bagi tujuan Allah  menyelamatkan manusia. Yesus lahir untuk mati bagi dosa dunia, dosamu  dan dosaku. Itu memang tujuan utama-Nya lahir sebagai manusia.
 
 Anda kurang mengerti? Bacalah ilustrasi ini:
 Bayangkanlah engkau ini telah membunuh banyak orang dengan terencana  dengan cara bengis biadab, lalu ditangkap polisi. Semua bukti-bukti dan  saksi-saksi berhasil dikumpulkan, lalu anda diseret ke pengadilan. Tak  ada keraguan lagi, semua terungkap dengan jelas di depan hakim: anda  benar-benar pelaku pembunuhan itu. Oleh karena hukum telah mengatur,  maka anda akhirnya dijatuhi hukuman mati.
 
 Karena kematian itu  mengerikan, anda berusaha keras menyelamatkan nyawa anda, dengan mencoba  banding. Tetapi karena anda benar-benar terbukti, hakim banding pun  tetap memvonis anda hukuman mati. Dan pada tingkat terakhir, yakni  kasasi, anda pun tetap dinyatakan bersalah dan divonis mati. Hari  pemancungan leher anda telah ditentukan!
 
 Tidak ada yang dapat  anda lakukan lagi sekarang. Anda sama sekali tidak memiliki harapan. Jam  demi jam berlalu, anda tinggal menunggu mati. Lalu waktunya tiba. Anda  sekarang digiring ke lokasi eksekusi, dimana leher anda akan dipancung  sampai putus...
 
 Lalu tiba-tiba, disaat-saat yang mengerikan  itu, muncul seseorang ke depan, berbicara kepada hakim: “Tuan Hakim,  saya sangat kasihan kepadanya. Bebaskanlah dia, dan biar saya saja  yang  menanggung hukumannya.” Hakim heran dan bertanya: “Engkau serius mau  menggantikan penjahat ini dipancung?” Dia menjawab pasti: “Saya  bersedia!”
 
 Maka ditangkaplah orang itu, dirantai, lalu digiring  ke pemancungan. Tak lama kemudian, leher orang itu  putus dimakan alat  pemancung. Darahnya tertumpah membanjir. Mayatnya terjatuh ke tanah.
 
 Pertanyaan saya: setelah orang itu dipancung menggantikan anda,  masihkan anda akan dipancung juga oleh hakim? Tentu saja tidak, bila  anda tidak menolak pengorbanannya itu. Begitu orang itu mati, hakim akan  langsung melepaskan anda. “Pergi sana. Kamu sekarang orang merdeka!”  Jadi sekalipun anda benar-benar terbukti bersalah, anda telah  dibenarkan! Anda bebas! Anda tidak dihukum lagi!
 
 Demikianlah  Yesus telah menggantikan anda untuk menjalani hukuman maut atas segala  dosamu. Anda yang mestinya harus mati dan masuk alam maut (neraka),  telah dibebaskan dari segala hukuman. Karena Yesus telah menjalani  hukuman anda dengan menyerahkan nyawa-Nya di kayu salib, dan turun ke  dunia maut menggantikan anda. Itulah kasih karunia, GRACE. Ia sangat  mengasihi dan berbelas kasihan kepadamu.
 
 Maka milikilah Yesus,  percayailah Yesus, peganglah Yesus. Janganlah anda menolak Yesus, jangan  anda meninggalkan-Nya. Sebab sekalipun Yesus telah mati untuk dosa  setiap orang, akan tetapi barangsiapa menolak Dia, kematian Yesus  sia-sia baginya. 
 
 Kita teruskan perumpamaan tadi. 
 Setelah  hakim membebaskan anda, anda datang lagi pada si hakim dan berkata: “Pak  Hakim, memang tadi orang itu sudah mati menanggung hukuman saya. Tapi  setelah saya pikir-pikir, saya menolak orang itu. Saya menolak  pengorbanannya.” Hakim tentulah kaget: “Hei, hukumanmu sudah dijalankan  orang itu, pergi sana dan terima kemurahan hatinya itu!” Tetapi anda  bersikeras: “Tidak Pak Hakim. Saya menolaknya. Saya tidak terima  kebaikannya itu. Itu tidak berlaku bagi saya!”
 
 Menurut anda,  apa yang akan dilakukan Pak Hakim atas keputusan anda itu? Tentu saja  jelas: kematian sukarelawan itu menjadi sia-sia bagi anda. Jadi anda  harus menjalankan sendiri hukuman anda. Anda akan ditangkap lagi,  diikat, dan diseret ke pemancungan. Bukankah itu sangat bodoh? Dan  sebodoh itulah persis orang-orang yang menolak Yesus!
 
 Satu lagi contohnya:
 Jika anda punya hutang kepada seorang rentenir yang tidak bisa anda  bayar-bayar, lalu saya, atas kerelaan sendiri pergi kepada rentenir itu  dan membayar lunas hutang anda, menurut anda: apakah rentenir itu masih  menagih anda atau tidak lagi? Masihkah anda punya hutang kepadanya?
 
 Mestinya tidak. Tapi satu hal yang bisa membuat hutang anda batal  lunas, ialah bila anda berkata pada rentenir itu: "Hei kawan, memang  kemarin orang bernama Bao Panigoran itu telah memberi uang padamu untuk  melunasi hutangku itu. Tapi dengar, saya menolak kebaikannya itu. Saya  tidak peduli kepadanya. Anggap saja dia tidak pernah membayar utang  saya. Uangnya itu anggap saja rejeki nonplok bagimu!"
 
 Jika anda  memutuskan seperti itu, jelas utang anda belum lunas. Dan itu bodoh.  Anda mestinya menerima kebaikan saya itu, maka utang yang tak sanggup  anda bayar itu menjadi lunas.
 
 Demikianlah kita semua, anak-anak  manusia memiliki utang maut kepada Allah, karena hukum-Nya: buah dosa  ialah maut. Kita tidak dapat melunasi itu, karena melunasinya berarti  kita harus masuk ke dalam maut. Tetapi Yesus Kristus, oleh kasih-Nya  kepada kita semua bersedia dengan rela hati melunasi hutang kita yang  tak terbayar oleh kita itu, supaya kita bisa lepas dari maut dan boleh  bersua dengan Allah Yang Maha Suci dalam kekekalan.
 
 Tentu saja  yang harus anda lakukan ialah TIDAK MENOLAK kebaikan-Nya yang amat  berharga itu. Bila anda menolak-Nya, itu berarti utang maut anda belum  lagi lunas di hadapan Allah. Allah akan menagihnya kelak bila anda mati.  Percayalah.
 
 Jadi terimalah Yesus. Sebab karena Yesus, anda  sekarang telah bebas. Yesus Kristus mati supaya anda bisa hidup terus,  hidup selama-lamanya. Karena Yesus, anda tidak lagi dipandang bersalah  oleh sorga. Anda sekarang layak masuk ke sorga, karena semua hukumanmu  sudah dibayar lunas. Sorga tidak lagi memiliki alasan apa-apa untuk  melarang anda masuk. Sebab Yesus adalah Raja di sorga. Anda selamat oleh  Yesus! Karena karya salib-Nya! Bersukacitalah!
 
 I Korintus 7 : 23 
 Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.
 
 I Petrus 1 : 18-19 
 Sebab kamu tahu, bahwa kamu telah ditebus dari cara hidupmu yang  sia-sia yang kamu warisi dari nenek moyangmu itu bukan dengan barang  yang fana, bukan pula dengan perak atau emas,
 melainkan dengan darah yang mahal, yaitu darah Kristus yang sama seperti darah anak domba yang tak bernoda dan tak bercacat
 
 Dan setelah Yesus mati menggantikanmu, Ia kemudian bangkit pada hari  yang ketiga atas kemauan-Nya sendiri, supaya engkau boleh percaya, bahwa  Ia lebih kuat dan berkuasa atas maut. Ia telah menang, dan  kebangkitannya membuktikan semua itu. Ia telah naik ke sorga juga atas  keinginan-Nya sendiri, di hadapan banyak saksi mata dengan tubuh sorgawi  yang kekal, supaya engkau bisa percaya, segala pengakuan-Nya tidak  mungkin dusta, bahwa Ia dan Bapa adalah satu. Sekarang Yesus ada di  sorga, memerintah dan maha hadir. Ia bukan lagi sebagai manusia seperti  di bumi dulu. Ia telah kembali ke dalam segala kemegahan-Nya yang maha  dasyat.
 
 Roma 6 : 9
  Karena kita tahu, bahwa Kristus,  sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, tidak mati lagi: maut tidak  berkuasa lagi atas Dia.
 
 Jadi kematian Yesus Kristus di kayu  salib, adalah untuk penebusan segala dosamu. Ia rela mati, bahkan mati  dalam kehinaan seperti itu, karena Ia mengasihi anda. Ia ingin anda  selamat. Ia ingin anda berada bersama-Nya di sorga kekal. Itulah  sebabnya Ia rela mati di kayu salib yang penuh nistaan itu.
 
  Mungkin banyak orang bebal bertanya-tanya: mengapa Allah harus  capek-capek datang sebagai manusia dan menanggung maut untuk mengampuni  dosa? Mengapa tidak Ia ampuni begitu saja dosa-dosa itu? Bukankah Ia  maha pengampun?
 
 Tentu saja kita manusia yang inkonsisten dan  berjiwa korup ini akan berpikir seperti itu. Tetapi Allah adalah Allah.  Ia konsisten dan tidak bisa tidak konsisten. Sekali Ia menetapkan  Hukum-Nya, Hukum-Nya itu harus berlaku kekal.
 
 Nah, Allah dari  semula telah menetapkan hukum: “ganjaran bagi dosa ialah maut, kematian  kekal di dalam neraka.” Itu Hukum-Nya, dan berlaku kekal. Sebagai Allah,  Raja segala raja, yang konsisten, yang sekali berkata: A selama-lamanya  berkata A, apa yang akan dilakukan-Nya bila anda mati dalam dosa? Tentu  saja Ia akan mencampakkan anda ke neraka, siapapun anda ini dalam  pikiran anda, berapapun pahala yang telah anda kumpulkan.
 
 Tapi  jika begitu, tentu saja semua manusia akan ke neraka ‘kan, karena tak  satupun yang bisa menghindari dosa dan salah. Bagaimana dengan kasih  Allah? Bukankah Dia Maha Pengasih akan umat manusia? Apakah Ia akan  membiarkan semua orang masuk neraka dan tak satupun ke sorga berjumpa  dengan-Nya?
 
 Oleh karena itulah Allah merancangkan satu Solusi  Besar. Ia akan datang ke bumi dalam rupa manusia, mati menggantikan  mereka, supaya utang maut mereka lunas. Jadi terjadilah demikian. Ia  yang dalam rupa manusia itu dinamakan Yesus (sebab semua manusia harus  punya nama toh?). Jadi Yesus datang untuk menebus kita. Kita yang punya  utang maut kepada Allah, yang tidak bisa membayarnya kecuali masuk ke  neraka selama-lamanya, oleh kerelaan Yesus sendiri, utang itu telah  dibayar-Nya lunas dengan menanggung sendiri hukuman maut kita itu.
 
 Jadi dengan kematian Yesus di kayu salib, Hukum Allah yang berkata:  “Upah dosa adalah maut” tetap konsisten, tidak dilanggar-Nya. Hukum itu  tetap berlaku, di dalam kematian Yesus. Dan itu terjadi karena Ia Maha  Pengasih, supaya kasih pengampunan-Nya itu terwujud.
 
 Jadi utang  dosamu telah dibayar lunas oleh Yesus. Itu artinya, ketika engkau  percaya pada Yesus, dosamu sudah tidak ada lagi. Dosamu sudah dijalankan  hukumannya. Persoalannya tinggal satu: maukah anda menerima anugrah-Nya  itu? Jika anda mau, tentu anda harus menerima Yesus.
 
 Keputusan anda memilih menolak atau menerima Dia, akan menentukan dimana kelak anda menjalani kehidupan kekal.
 
 Kawan, 
 Jadi saya mau beritahukan kepada anda, setiap orang yang menerima Yesus  Kristus, percaya kepada-Nya dan hidup di dalam Dia, maka orang itu  sudah pasti akan ke sorga jikalau sudah mati. Dia diterima di sorga  bukan karena dia seumur hidupnya baik terus dan tidak pernah berbuat  dosa. Dia diterima di sorga karena utang dosanya sudah lunas, oleh Yesus  Kristus.
 
 Jadi saya tahu persis, bahwa di dalam Yesus saya akan  berada di sorga bila saya mati. Hati nurani saya mengatakan itu dengan  penuh rasa sukacita. 
 
 Saya pasti berada di sorga, bukan karena  saya tak pernah jatuh dalam dosa, bukan karena mampu membuat diri  sendiri menjadi suci, tapi karena Yesus telah membayar lunas semua dosa  saya di kayu salib dan saya menerima serta berbalik kepada-Nya. Kami,  orang-orang yang percaya dan hidup di dalam Yesus, kami semua akan  berada di sorga, bukan karena perbuatan dan ibadah kami selama ini  sempurna tapi karena kami tidak menolak anugrah Allah di dalam Yesus.
 
 Yesus itulah keselamatan. Barangsiapa menerima Dia, dia beroleh  keselamatan, sorga kekal. Sebab Yesus adalah Raja di sorga, Raja segala  raja, dan Ia adalah Allah, dan Allah adalah Dia. Yesus dan Bapa adalah  satu. Barangsiapa datang kepada Yesus, dia telah datang kepada Allah.  Segala kepenuhan Allah berkenan diam di dalam Yesus. Itu artinya, Allah  tidak menyisakan sedikitpun hadirat-Nya di luar Yesus Kristus. Jadi  barangsiapa mengira bersembahyang kepada Allah tetapi ia menolak Yesus,  ia hanya beroleh angin kosong, sebab ia orang buta yang diajar dan  mempercayai penipu yang buta pula. 
 
 Sekarang Yesus berada di  sorga, memerintah dari sana atas Kerajaan-Nya. Meski demikian, Ia tidak  meninggalkan kami, sebab Ia tinggal di dalam kami, yaitu Roh-Nya,  pribadi lepas pribadi. Roh Kudus adalah Roh Allah, yaitu Roh Yesus. Ia  adalah Allah yang maha hadir dan tinggal di dalam masing-masing orang  percaya. Roh Kudus itulah yang memberikan kami kuasa untuk hidup sebagai  anak-anak Allah di dunia ini. 
Roh Kudus itulah yang mengerjakan  mukjizat demi mukjizat Allah dalam nama Yesus Kristus, melalui kami.  Semua itu bukanlah karena kuat gagah kami. Semua itu adalah karena kasih  karunia, GRACE, GRASI Allah, yang dinyatakan melalui salib Kristus  Yesus dua ribu tahun yang lalu. Roh Kudus itulah, yaitu Roh Yesus, yang  menyertai kami dan memberi kami kekuatan untuk mengasihi dan mengampuni,  ketika kami tunduk kepada kehendak-Nya. 
 
 Memang banyak di  antara orang-orang kristen yang tidak tunduk kepada kehendak-Nya. Banyak  di antara kami yang masih memakai manusia lamanya. Hal seperti itu  tidaklah benar. sama seperti anda, mereka juga membutuhkan pertobatan  kepada GRACE Kristus Yesus. Sebab barang siapa mati dengan sebiji saja  dosa yang tidak ia lepaskan di hadapan Yesus, ia akan bernasib sama  dengan orang-orang yang menolak Yesus.
 
 Jadi barangsiapa  datang  pada Yesus, ia wajib hidup di dalam Yesus. Jikalau ia keluar dari sana  karena suatu hari tergoda atau tersandung, ia harus kembali lagi ke  dalam Yesus. Sebab sesungguhnya, segala dosa telah diampuni oleh Allah  melalui salib Yesus. Satu-satunya perkara yang tersisa bagi kita adalah  menerima ampunan itu, dengan cara berbalik kembali pada Yesus. 
 
 Teman, 
 Sekarang anda sudah cukup mengenal Yesus Kristus dan kasih karunia  keselamatan-Nya. Mengapa anda tidak segera datang kepada-Nya dan  menerima keselamatan itu? Atau, apakah anda yakin bahwa agama yang anda  anut sekarang memastikan keselamatan bagi anda? Yakinkah anda sudah  selamat karena kumpulan pahalamu itu dan kalau mati pasti ke sorga? Hati  nuranimu tahu jawabannya, bahkan pria Timur Tengah yang anda sebut  nabimu itu pun tidak bisa memastikan nasib dirinya sendiri. Mengapa anda  harus mengingkari hati nuranimu itu?
 
 Jika anda membuat  keputusan yang benar, anda pasti akan sangat bersyukur telah bertemu  penjelasan ini. Akan tetapi jika anda membuat keputusan yang salah, anda  akan celaka dalam penghukuman kekal karena dosamu. Anda akan sangat  menyesal telah mengabaikan keterangan ini.
 
 Yesus telah  mengampuni segala dosa anda. Maukah anda menerima diampuni? Jika anda  mau, datanglah kepada Yesus. Terimalah Dia melalui keputusan bulat dari  hatimu. Engkau boleh menirukan doa ini: 
 
 “O,  Tuhan Yesus  Kristus. Sekarang aku telah mengerti kebenaran-Mu. Bahwa Engkau telah  mati di kayu salib yang hina itu untuk menggantikan aku menjalani  hukumanku karena dosa. Bahwa karena kematian-Mu itu, dosa-dosaku telah  ditebus, sehingga aku bebas dari segala hukuman. Karena itu Tuhan, aku  menerima pengampunan-Mu itu. Aku menerima Engkau sebagai Tuhan dan  Juruselamatku. Masuklah dalam hidupku. 
Aku mengakui segala dosaku.  Kutinggalkan semua dosa itu serta kehidupanku yang lama, dan kuampuni  semua orang yang pernah menjahati aku. Kuserahkan hidupku kepada-Mu. Dan  meteraikanlah aku dengan Roh Kudus-Mu, yang akan menuntun aku hidup  sebagai anak Bapa di dunia ini. dan tuliskanlah namaku di Buku  Kehidupan-Mu, di sorga yang kekal. Dalam nama Yesus aku percaya. Amen.”
 
 Saudara, Tidak lama lagi, Yesus akan datang kembali. Tanda-tanda akhir zaman  sudah digenapi. Waktu-Nya sudah sangat dekat. Dia akan datang bukan lagi  dalam tubuh manusia yang dilahirkan sebagai bayi, melainkan dalam wujud  sebagaimana Ia dahulu naik ke sorga, dalam segala kemuliaan-Nya. Ia  akan menghakimi seluruh anak manusia. Dan barang siapa yang tidak  dimeteraikan dengan darah-Nya, yaitu setiap orang yang tidak terdaftar  di Buku Kehidupan-Nya, mereka akan dilemparkan ke dalam neraka  selama-lamanya. Sedangkan kami, yang dimeteraikan oleh darah-Nya oleh  iman kami di dalam Dia, akan hidup kekal bersama-sama dengan Dia.
 
 Sebelum semua itu terjadi, buatlah pilihan yang tepat itu sekarang.  Yesus itu mengasihimu. Yesus itu lemah lembut dan rendah hati. Yesus itu  sabar dan penuh pengampunan. Yesus juga mengasihi semua anak manusia,  termasuk orang-orang yang sekarang masih hidup dalam dosa kebutaan  akibat agama-agama palsu. 
Tidak seorang pun yang Ia benci. Yang terjadi  ialah banyak orang membenci dan menantang-Nya. Tetapi yang dikehendaki  Tuhan adalah supaya orang-orang itu datang kepada-Nya, Ia yang  menciptakan mereka. jadi beritakanlah kepada orang-orang lain lagi  tentang Kabar Baik itu, yaitu Injil Pengampunan Tuhan. Serukanlah kepada  teman-temanmu:
 
 “Yesus telah mengampuni dosa-dosamu! Sehitam  apapun dosamu itu, semua sudah diampuni-Nya! Maukah engkau menerima  ampunan-Nya itu? Terimalah, supaya engkau selamat!”