Sabtu, 28 Februari 2015

Mengharukan Permintaan Calon Korban ISIS

Salah satu sandera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) meminta keluarga dan kerabatnya merelakan kepergiannya. John Cantlie, pria 44 tahun asal Inggris, ditangkap di Suriah pada November 2012. Ia sering ditampilkan kelompok ekstremis Islam ini dalam video propaganda ISIS.


Dilansir dari Daily Mail, dalam artikel majalah ISIS, Dabiq, Cantlie berterima kasih kepada keluarga dan tunangannya atas usaha mati-matian mereka dalam mengkampanyekan kebebasannya. Tampil dalam video propaganda ISIS, Cantlie menyebut video tersebut sebagai video terakhirnya.

"Biarkan saya pergi. Tinggalkan semuanya, dan lanjutkan hidup kalian, semuanya," katanya dalam artikel tersebut. Ia pun berharap tunangannya sudah melupakan dia dan bangkit kembali.

Selain itu, Cantlie juga dipaksa mengkritik seruan internasional ihwal serangan udara terhadap ISIS dengan berkata, "Setiap bom yang dijatuhkan di Suriah atau Irak menjadi sarana penjaringan untuk ISIS." Seruan menyerang ISIS lewat udara mulai banyak dipropagandakan setelah video pembakaran hidup-hidup pilot Yordania Moaz al-Kasasbeh dipublikasikan.

Cantlie merupakan salah satu sandera dari sejumlah negara yang masih disekap di markas pusat ISIS di Raqqa. Sedikitnya delapan sandera, termasuk dua orang Inggris, sudah dibunuh ISIS hingga saat ini.


2 Gadis Inggris Gabung ISIS

Sepasang perempuan kembar warga negara Inggris diduga kuat sudah berangkat ke Suriah lewat Istanbul, Turki untuk bergabung bersama Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).


"Gadis kembar itu berangkat dari bandara internasional Manchester menuju Istanbul. Sejak berangkat kedua gadis itu selalu menghubungi keluarga mereka," kata juru bicara Kepolisian Manchester Raya, seperti dikutip Daily Mail.

Kepolisian Manchester memastikan memiliki kontak dengan kedua gadis itu. Namun, si kembar menolak kembali ke Inggris meski kedua orangtuanya memohon. Keluarga gadis kembar itu adalah imigran asal Somalia yang sudah tinggal di Inggris selama 10 tahun.

Sejauh ini belum diketahui bagaimana kedua gadis itu, yang berusia 16 tahun, membiayai perjalanan mereka ke Suriah. Polisi berspekulasi bahwa ISIS berhasil membujuk kedua gadis itu lewat internet dan membiayai perjalanan mereka.

Sejumlah sumber yang berbicara kepada media Inggris mengatakan sangat jarang ISIS merekrut perempuan untuk bertempur di Suriah. Biasanya mereka direkrut untuk diperistri para pejuang ISIS.

Kabar kepergian kedua gadis remaja itu ke Suriah muncul di saat Kepala Kepolisian Manchester Raya Sir Peter Fahy, yang juga direktur komite kontraterorisme Asosiasi Kepala Kepolisian, memperingatkan bahwa para gadis muda sebagaimana para pemuda juga dicuci otak lewat pesan-pesan internet.

Pakar keamanan Inggris memperkirakan saat ini setidaknya 500 orang warga negara Inggris berada di Suriah atau Irak untuk berperang bersama ISIS atak Kekalifahan Islam seperti diproklamasikan Abu Bakar al-Baghdadi, pemimpin ISIS.

Jumat, 27 Februari 2015

Gadis - gadis Inggris Menjadi Incaran ISIS

 Kicauan di Twitter oleh satu dari tiga gadis Inggris yang diduga sedang menuju Suriah untuk bergabung dengan milisi Negara Islam di Irak dan Suriah atau ISIS itu seolah membangunkan publik Inggris. Warga negeri itu pun tersadar, anak-anak perempuan mereka ternyata terus menjadi incaran jaringan kelompok ekstrem di Suriah untuk direkrut.



”Follow saya supaya saya bisa kirim pesan langsung kepada Anda," demikian kicauan Shamima Begum (15), Minggu (15/2/2015). Di Twitter, dua pengguna yang menjadi follower satu sama lain itu bisa berkirim pesan tanpa terpantau. Menurut BBC, Begum dilaporkan mengirim pesan kepada Aqsa Mahmood (20), perempuan Skotlandia yang pergi ke Suriah pada 2013 karena ingin menjadi "pengantin jihad".

Ia dan dua rekannya, Kadiza Sultana (16) dan Amira Abase (15), kabur dari rumah masing-masing di London timur, Selasa (17/2/2015). Pejabat Anti-Terorisme Inggris yang dikutip Guardian mengatakan, ketiganya kabur pada pagi itu sebelum pukul 08.00. Mereka adalah pelajar Akademi Bethnal Green, London.

Kepada keluarga, salah satu dari mereka meminta izin akan belajar. Namun, ketiganya ternyata bertemu di Bandara Gatwick. Mereka lalu terbang dengan pesawat Turkish Airlines TK 1966, yang lepas landas pukul 12.40, menuju Istanbul, Turki. Pesawat ini mendarat di Istanbul pukul 18.40 waktu setempat.

Turki kerap dijadikan pintu gerbang warga asing yang ingin bergabung dengan ISIS di Suriah. Hingga Minggu, ketiga gadis itu diduga masih berada di Turki. Inggris mengatakan, ketiganya pernah diwawancara polisi setelah seorang pelajar perempuan dari sekolah mereka pergi ke Suriah, Desember lalu.

Tidak ada indikasi ketiga gadis itu berisiko ikut hengkang ke Suriah. Namun, kaburnya mereka dari Inggris membuktikan otoritas negeri itu kecolongan. Melalui pernyataan yang dikutip BBC, Minggu (22/2/2015), keluarga Aqsa Mahmood mengaku sangat ketakutan dan marah. Anak perempuan mereka kemungkinan ikut berperan merekrut gadis-gadis Inggris untuk ISIS.

"Namun, ada pernyataan serius bagi aparat keamanan yang harus dijawab," demikian pernyataan keluarga Mahmood. "Media sosial Aqsa telah dimonitor sejak ia menghilang lebih dari setahun yang lalu. Meski ada dugaan terjadi kontak gadis-gadis itu dengan Aqsa, mereka (aparat keamanan) gagal mencegah mereka meninggalkan Inggris ke Turki, pos menuju Suriah."

Nama Aqsa Mahmood menjadi buah bibir di Inggris setelah pada November 2013 meninggalkan negaranya untuk bergabung milisi ISIS di Suriah. Setelah tiba di Suriah, ia menghubungi keluarganya dan mengabarkan ia akan menikah di negeri itu. Kepada keluarganya, Aqsa ingin menjadi syahid.

Radikalisasi di kamar tidur
Dalam wawancara dengan CNN, yang dilansir 5 September 2014, ayah Aqsa, Muzaffar, mengungkapkan, pikiran Aqsa terpengaruh setelah sering menyaksikan khotbah-khotbah secara daring dan menjalin kontak lewat media sosial dengan orang-orang yang meninggalkan Glasgow ke Suriah.

Kini, setelah tinggal di Suriah, Aqsa memanfaatkan Twitter untuk mengajak gadis lainnya dari Inggris mengikuti jejaknya pergi ke Suriah. ”Kini makin jelas, orang tidak mengalami radikalisasi di tempat-tempat ibadah. Mereka sebenarnya teradikalisasi di kamar tidur lewat internet,” kata Baroness Warsi, mantan Menteri Luar Negeri Inggris, kepada Sky News.

Pakar anti-terorisme di Inggris memperkirakan, sekitar 50 perempuan muda Inggris bergabung dengan ISIS. Banyak dari mereka diyakini tinggal di Raqqa, ibu kota ISIS di Suriah timur. Mereka, kata Sara Khan dari Inspire, organisasi penanggulangan ekstremisme, merasa menjalankan tugas agama. Padahal, tanpa disadari, mereka dieksploitasi ekstremis.

Kamis, 26 Februari 2015

Al Shabaab Serukan Serangan ke Pusat Perbelanjaan di AS, Inggris, dan Kanada

Sebuah video, yang diakui telah dibuat pemberontak Somalia yang terkait dengan Al Qaeda, mendesak kaum Muslim untuk menyerang pusat-pusat perbelanjaan di AS, Kanada, Inggris, dan negara-negara Barat lainnya.


Dalam video yang dirilis pada Sabtu (21/2/2015) malam itu, kelompok ekstremis Somalia, Al Shabaab, sekali lagi mengatakan bahwa serangannya pada September 2013 di Westgate Mall di Nairobi, Kenya, merupakan balasan atas keterlibatan militer Kenya di Somalia. Sebanyak 67 orang tewas dalam serangan di mal itu. Video tersebut, yang menggunakan cuplikan dari organisasi berita besar, memperlihatkan serangan terhadap mal tersebut.

Narator bertopeng dalam video berdurasi 76 menit tersebut memperingatkan serangan yang lebih banyak di Kenya dan mengajak umat Islam lainnya untuk menyerang pusat perbelanjaan. Mall of America di Minnesota di AS, West Edmonton Mall di Kanada, dan Westfield Mall di Stratford di Inggris secara khusus disebutkan dalam video itu.

Kepala Keamanan Dalam Negeri AS, Jeh Johnson, mengatakan pada Minggu bahwa ia menganggap serius ancaman yang dibuat dalam video tersebut. "Pernyataan terbaru dari Al Shabaab itu mencerminkan fase baru bahwa kita telah berevolusi dalam ancaman teroris global, dalam arti bahwa Anda punya kelompok-kelompok seperti Al Shabaab dan ISIS yang secara terbuka menyerukan kepada aktor independen di negara mereka masing-masing untuk melakukan serangan," kata Johnson kepada CNN.

"Kami melampaui fase itu sekarang di mana kelompok-kelompok tersebut akan mengirim jaringannya ke sejumlah negara setelah dilatih di suatu tempat," kata Johnson.

Saat ditanya secara khusus tentang ancaman terhadap Mall of America, salah satu kompleks belanja terbesar di dunia, ia berkata, "Setiap kali sebuah organisasi teroris menyebutkan untuk menyerang tempat tertentu, kami harus menganggapnya secara serius. Saya akan mengatakan bahwa jika ada yang berencana untuk pergi ke Mall of America saat ini, mereka harus sangat berhati-hati."

Minnesota merupakan tempat tinggal bagi populasi orang Somalia yang cukup besar. Para aparat penegak hukum AS telah mengkhawatirkan potensi radikalisasi di antara beberapa anggota masyarakat. Seorang pria Minnesota pekan lalu didakwa atas tuduhan bersekongkol untuk mendukung Negara Islam atau ISIS atau Daesh dan berbohong kepada para agen federal yang sedang menyelidiki perekrutan oleh kelompok-kelompok militan itu.

Sejumlah penyidik mengatakan, puluhan orang dari area Minneapolis-St Paul, banyak dari mereka merupakan warga Somalia-Amerika, telah melakukan perjalanan atau mencoba untuk melakukan perjalanan ke luar negeri guna mendukung kelompok-kelompok seperti Negara Islam atau Al Shabaab sejak tahun 2007.

Mall of America merupakan sebuah mal swasta besar di Bloomington, Minnesota, yang memiliki sekitar 40 juta pengunjung per tahun, dan memberikan kontribusi hampir 2 miliar dollar AS bagi kegiatan ekonomi tahunan Negara Bagian Minnesota. Demikian menurut situs web mal itu.

Sejumlah pejabat mal itu mengeluarkan sebuah pernyataan terkait ancaman yang dibuat kelompok tersebut, dengan mengatakan bahwa mereka memantau berbagai acara dengan bantuan badan-badan penegak hukum federal, negara bagian, dan lokal. "Mall of America telah menerapkan tindakan pengamanan ekstra, beberapa mungkin terlihat oleh para tamu, dan (tindakan pengamanan) yang lain tidak akan terlihat," kata para pejabat itu.

The West Edmonton Mall di Alberta, Kanada, mendapat sekitar 30,8 juta pengunjung per tahun dan punya lahan parkir terbesar di dunia, kata situs webnya. Adapun Oxford Street merupakan salah satu pusat perbelanjaan tersibuk di London. Di mal itu terdapat sejumlah department store besar.

ISIS Rilis Video Kamp Pelatihan Militer Anak

Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) kembali merilis video propaganda ke dunia maya. Kali ini bukan video pemenggalan, melainkan video yang berisi kamp pelatihan militer untuk anak-anak. Video terbaru itu menunjukkan puluhan anak menghadiri sebuah kamp pelatihan bernama Al Faruq di kota Raqqa, Suriah.


Video berdurasi sembilan menit dan diunggah pada Senin (23/2/2015) itu memperlihatkan puluhan anak mengenakan pakaian kamuflase khas militer. Mereka berdiri dalam formasi rapi, mendengarkan komando seorang anggota ISIS.

Dihiasi musik tradisional Arab, video itu menyorot baris demi baris anak-anak yang mengenakan seragam militer dan bandana hitam yang memuat lambang kemiliteran ISIS. Sebagian dari mereka terlihat mengikuti instruksi saat berolahraga, dan sebagian lainnya terlihat memegang bendera.

Meski secara internasional menggunakan anak-anak dalam perang adalah sebuah kejahatan, ISIS secara terang-terangan menampilkan rekrutmen anak-anak untuk dilatih dengan ilmu perang dan menggunakan senjata.

Sejumlah foto yang diunggah ke dunia maya menampilkan anak-anak membawa senjata, dan bahkan membawa kepala para tahanan ISIS yang dipenggal.

ISIS bahkan dikabarkan merekrut anak-anak di bawah usia 15 tahun untuk cuci otak. Mereka dilatih menggunakan senjata api, bahkan diajari cara memenggal manusia dengan menggunakan boneka.

"ISIS mengajari anak-anak itu menggunakan AK-47. Mereka menggunakan boneka untuk menunjukkan cara memenggal kepala orang. Mereka kemudian memaksa anak-anak menyaksikan pemenggalan, dan terkadang memaksa anak-anak itu menenteng kepala yang sudah dipenggal," ujar seorang pejabat Irak kepada NBC News.


Rabu, 25 Februari 2015

Bocah Pengebom Bunuh Diri Tidak Lebih Dari 8 Tahun

Seorang bocah perempuan dengan bahan peledak yang diikatkan di tubuhnya telah menewaskan lima orang dan melukai puluhan orang lainnya di sebuah pos pemeriksaan keamanan di luar sebuah pasar di kota Potiskum di Nigeria timur laut, Minggu (22/2/2015). Demikian kata sejumlah saksi.


"(Dia) menolak untuk diperiksa di pintu gerbang pasar dan sebuah perdebatan pun terjadi," kata Ibrahim Maishago, yang melihat serangan itu. "Dia meledakkan bom itu, menewaskan dirinya dan lima orang lainnya, dan banyak orang lain terluka."

Tidak ada yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman tersebut. Namun, tudingan diarahkan ke kelompok militan Islam Boko Haram. Kelompok pemberontak itu telah menderita serangkaian kekalahan akibat serangan militer Nigeria dan sejumlah negara tetangga, yaitu Kamerun, Niger, dan Chad.

Seorang warga, Bala Potiskum, mengatakan, ia melihat puluhan orang yang terluka dibawa ke rumah sakit setelah ledakan itu. Kedua saksi tersebut menggambarkan pengebom sebagai "gadis kecil", yang diperkirakan berusia tidak lebih dari delapan tahun.

Para milisi dari kelompok militan itu tampaknya sedang dalam pelarian di banyak wilayah Nigeria dan wilayah di dekat perbatasan, setelah mengalami serangan besar di semua sisi. Namun, mereka masih mempertahankan kemampuannya untuk melancarkan serangan kejutan yang mematikan.

Penggunaan pengebom bunuh diri perempuan, kadang-kadang gadis-gadis cilik, telah menjadi taktik umum Boko Haram sejak tahun lalu, sebagai serangan balas dendam terhadap warga sipil ketika kelompok itu berada di bawah tekanan.

Pasukan Nigeria yang didukung serangan udara merebut kota perbatasan Baga di timur laut dari Boko Haram pada Sabtu, kata pihak militer. Itu merupakan sebuah kemenangan yang signifikan dan merupakan salah satu dari serangkaian keberhasilan pada waktu akhir-akhir ini.

Presiden Goodluck Jonathan, yang sudah lama dikecam karena tidak mengambil tindakan lebih keras terhadap Boko Haram, menghadapi pemilihan umum pada 28 Maret dengan persoalan keamanan merupakan isu utama.

ISIS Penggal 21 Umat Kristen Koptik

Kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengatakan akan merebut Roma, Italia. Hal itu disampaikan oleh salah satu algojo yang memenggal 21 pekerja Kristen Koptik asal Mesir di Libya dalam video yang mereka rilis di dunia maya pada Ahad, 15 Februari 2015.

"Dengan izin Allah, kami akan menaklukkan Roma," kata algojo sambil mengacungkan pisau ke arah Laut Tengah atau Mediterania, seperti dikutip dari Time, Selasa, 17 Februari 2015.

Laut Tengah, Libya, merupakan tempat milisi ISIS memenggal 21 warga Kristen Mesir. Selain mengincar Roma, dalam video berdurasi lima menit itu, ISIS tidak menargetkan negara maju, melainkan penganut agama Kristen. Warga Kristen itu pun dijuluki "Pengikut salib, orang-orang yang paham gereja".

Aksi ISIS itu membuat khawatir pemerintah Eropa. Menteri Dalam Negeri Italia Angelino Alfano meminta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk campur tangan di Libya. "ISIS adalah pintu, dan jangan membuang-buang waktu," katanya.

Bocah Kecil Dengan Bangga Memamerkan Kepala Yang Dipenggal

Utusan khusus Inggris, Jonathan Powell, mengatakan, jika konflik di Libya tidak segera diatasi, akan berisiko menjadi "Somalia di Mediterania".

Adapun Al Azhar, pusat pengajaran Islam terkemuka di Mesir, tak segan membela para korban ISIS. "Tak ada agama yang membenarkan aksi barbar ini," demikian pernyataan Al Azhar.

Tak hanya Mesir yang berduka. Amerika Serikat menyatakan bahwa aksi ini adalah aksi pengecut dari para pembunuh. Juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest, mengatakan aksi tersebut adalah sebagian kecil dari sejumlah aksi teror ISIS yang mengancam kehidupan toleransi beragama masyarakat di dunia. "Aksi pembunuhan ini juga membuat perdamaian di antara umat beragama di dunia semakin sulit terwujud," katanya.

Pada 15 Februari 2015, dalam video selama kurang-lebih lima menit, para milisi ISIS berbaju hitam-hitam tampak menyandera 21 pekerja berseragam jumpsuit oranye di dekat pantai di daerah Tripoli. Para sandera tampak berlutut, lalu dipenggal bersamaan oleh kelompok militan Suriah itu.

Keterangan yang tertulis dalam video itu adalah "Orang-orang yang percaya pada salib, pengikut Gereja Mesir". Selain itu, seorang penyandera dengan pisau di tangannya sempat berkata, "Keselamatan untuk pengikut salib lainnya adalah satu-satunya yang bisa kamu doakan."

Selasa, 24 Februari 2015

Dianggap Berhala Karena Sangat Mirip, Patung Dirobohkan

 Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur, melalui Dinas Kebersihan dan Pertamanan mengaku tidak mampu berbuat banyak untuk merespons protes sejumlah ormas Islam soal patung Jayandaru yang dibangun di tengah alun-alun Sidoarjo. Sebab, patung tersebut belum diserahkan kepada Pemkab Sidoarjo.


Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Sidoarjo, Bahrul Amig, pembuatan dan pembangunan patung tersebut belum selesai 100 persen dan masih dalam proses penyempurnaan.

"Kami memang sudah berkomunikasi dengan PT Sekar Laut terkait pembangunan patung tersebut, tetapi sampai sekarang masih proses pembangunan dan belum diserahkan secara resmi kepada kami," kata dia, Senin (23/2/2015).

Bahrul mengaku hanya berkepentingan agar suasana di Kabupaten Sidoarjo tetap kondusif menyusul protes keras yang dilakukan ormas Islam tersebut. "Kami tidak memiliki kepentingan apa-apa, yang penting suasana tetap kondusif, dan semua pihak bisa dewasa menanggapi persoalan ini," kata dia.

Informasi yang didapatkannya terakhir, Bupati Sidoarjo sudah membuka fasilitas pertemuan antara pihak ormas dan perusahaan pemberi CSR, PT Sekar Laut selaku pembangun monumen patung Jayandaru.

"Pihak perusahaan sudah mulai membongkar monumen patung dan menggantinya dengan desain yang baru," ujar dia.

Protes ormas Islam Sidoarjo menyusul desain monumen yang dianggapnya tidak sesuai dengan ajaran Islam. Monumen yang dibangun dengan dana CSR perusahaan pengolah hasil laut, PT Sekar Laut, itu menggambarkan kehidupan masyarakat Sidoarjo sebagai petani dan nelayan.

Ada sembilan patung manusia nelayan dan petani dengan bentuk manusia sempurna. Karena bentuk patung menyerupai manusia, ormas Islam menganggapnya sebagai berhala dan tidak sesuai dengan ajaran Islam. Sementara itu, Kabupaten Sidoarjo dikenal sebagai kota santri yang religius, dengan banyaknya pesantren.

Senin, 23 Februari 2015

Ulama Arab: Bumi Tidak Berputar

Ulama Arab Saudi, Sheikh Bandar al-Khabiri, menolak teori yang menyatakan Bumi berputar mengelilingi Matahari. Dia menyebut bahwa Bumi diam, tidak bergerak sebagaimana teori yang berkembang saat ini.

Pendapat itu dilontarkan saat menjawab mahasiswa yang bertanya apakah Bumi diam atau bergerak. Dia menjawab: “Diam dan tidak bergerak,” tutur Bandar al-Khabiri.

Bandar al-Khabiri mengutip pendapat sejumlah ulama untuk menguatkan argumennya. Dia juga mengunakan tampilan visual untuk membantah teori rotasi. “Pertama-tama, di mana kita sekarang? Kita pergi ke bandara Sharjah untuk melakukan perjalanan ke China dengan pesawat, jelas ?! fokus dengan saya, ini adalah Bumi,” kata dia sambil memegang tutup cangkir.

Menurut dia, jika Bumi berotasi pada porosnya, dan pesawat yang terbang dari Sarjah berhenti di udara dan diam saja, maka wilayah China akan bergerak ke arah pesawat tersebut, karena Bumi berputar satu arah, sebagaimana dijelaskan oleh teori rotasi. Sebaliknya, jika Bumi berputar sebaliknya, maka pesawat itu tak akan pernah sampai ke China, karena “China juga berputar,” kata dia.

Pernyataan Bandar al-Khabiri menuai banyak reaksi di media sosial. Banyak di antara pengguna media sosial mempertanyakan argumennya. Di jejaring Twitter, muncul tagar #cleric_rejects_rotation_of_Earth.

Dicambuk 1000 Kali, Karena Tidak Percaya Bidadari

Pengadilan Arab Saudi menjatuhkan hukuman 10 tahun penjara plus 1.000 kali cambukan untuk pemuda bernama Raef Badawi. Hukuman itu dijatuhkan setelah Badawi dituduh menghina Islam melalui laman yang dia buat.


Menurut laman Al Arabiya, Kamis 4 September 2014, Badawi dituduh melakukan sejumlah kejahatan. Antara lain mengkritik ulama senior dan menghina simbol nasional Saudi melalui situs tersebut.

Hakim juga menilai Badawi telah meragukan keberadaan bidadari yang menjadi teman umat muslim di surga. Dia juga dianggap meragukan adanya siksa kubur. Badawi juga dianggap terbukti menghasut pengikutnya untuk melawan pemerintahan Saudi yang sah.

Selain hukuman cambuk dan penjara, hakim juga memerintahkan pendiri Saudi Liberal Network ini dengan denda sebesar 1 juta riyal Saudi. Pria yang sudah menghuni sel tahanan sejak Juni 2012 ini juga dilarang bepergian ke luar negeri seumur hidup.

Keputusan ini mendapat tanggapan beragam. Namun, banyak kalangan menilai Badawi pantas menerima hukuman itu. Dukungan itu salah satunya datang dari Bandar, blogger Saudi, yang menjuluki Badawi sebagai seorang yang murtad.

"Hukuman yang dikeluarkan oleh pengadilan ringan jika dibanding dengan besarnya kejahatan yang dilakukan," ujar Bandar.

Minggu, 22 Februari 2015

Repentance and Renewal in the season of Lent


Therefore, turn away from our sinfulness, recommit ourselves to following Jesus, and deepen our relationship and closeness to God by reflecting on His Words. We remember in Lent that our faults can lead us away from God, and also make us selfish, forgetting about the needs of others. We think for a moment about our own lives and we ask God?s forgiveness. During this time of Lent, we learn to let go of all unnecessary things and be more mindful of our dependence on God. We fast, abstain, pray and give alms. 

Lord, during this Lenten season 
nourish us with Your word of life 
and make us one in love and prayer.

The forty days of Lent represent Jesus forty days in the desert fasting, overcoming temptations, and praying after His baptism by John the Baptist,  Let us be like Jesus who never gave in to temptations during His forty days in the desert, We to need to pray to God like Jesus did in over coming temptations.

The Church has never allowed Sundays to be kept as days of fast ... Every Sunday is a day of obligation, the paschal mystery is celebrated (Canon 1246) and is also mini Easter. 

Sunday, on which by apostolic tradition 
the paschal mystery is celebrated, 
must be observed in the universal Church 
as the primordial holy day of obligation.

Abstinence from meat, 
or from some other food 
as determined by the Episcopal Conference, 
is to be observed on all Fridays, 
unless a solemnity should fall on a Friday. Abstinence and fasting are to be observed 
on Ash Wednesday and Good Friday.

Therefore the calculation on how forty days came about is as follows:
From Ash Wednesday to Holy Saturday is 46 days and there is 6 Sundays within that period. Therefore, 46 days minus 6 Sundays equals to 40 days of Lent fasting.

Senin, 16 Februari 2015

Dance with My Father ~ Luther Vandross

Back when I was a child, 
before life removed all the innocence
My father would lift me high 
and dance with my mother and me and then
Spin me around �til I fell asleep
Then up the stairs he would carry me
And I knew for sure I was loved
If I could get another chance, another walk, 
another dance with him
I�d play a song that would never, ever end
How I�d love, love, love
To dance with my father again
When I and my mother would disagree
To get my way, I would run from her to him
He�d make me laugh just to comfort me
Then finally make me do just what my mama said
Later that night when I was asleep
He left a dollar under my sheet
Never dreamed that he would be gone from me
If I could steal one final glance, one final step, 
one final dance with him
I�d play a song that would never, ever end
�Cause I�d love, love, love
To dance with my father again
Sometimes I�d listen outside her door
And I�d hear how my mother cried for him
I pray for her even more than me
I pray for her even more than me
I know I�m praying for much too much
But could you send back the only man she loved
I know you don�t do it usually
But dear Lord she�s dying
To dance with my father again
Every night I fall asleep and this is all I ever dream


Papa ~ Paul Anka


Everyday my papa would work
To try to make ends meet
To see that we would eat
Keep those shoes upon my feet
Every night my papa would take me
And tuck me in my bed
Kiss me on my head
After all the prayers were said
And there were years
Of sadness and of tears
Through it all
Together we were strong
We were strong
Times were rough
But Papa he was tough
Mama stood beside him all along

Growing up with them was easy
The time had flew on by
The years began to fly
They aged and so did I
And I could tell
That mama she wasn't well
Papa knew and deep down so did she
So did she
When she died
Papa broke down and he cried
And all he could say was, "God, why her? Take me!"
Everyday he sat there sleeping in a walking chair
He never went upstais
All Because she wasn't there

Then one day my Papa said,
"Son, I'm proud of how you've grown"
He said, "Go out and make it on your own.
Don't worry. I'm O.K. alone."
He said, "There are things that you must do"
He said, "There's places you must see"
And his eyes were sad as he
As he said goodbye to me

Every time I kiss my children
Papa's words ring true
He said, "Children live through you.
Let them grow! They'll leave you, too"
I remember every word Papa used to say
I kiss my kids and pray
That they'll think of me
Oh how I pray
They will think of me
That way
Someday


Rabu, 11 Februari 2015

Hear O' Lord, it is I Your servant crying and begging for Your Help


Dear Lord, 
I am going through financial difficultly, 
and out of desperateness I cry to you O' Lord 
to help me in this urgent need 
and all those in similar situation as me. 
Lord, things have become worst 
as now my dad has just pass on 
and called back by You to Your home, 
I now grief more each day missing my dad 
who was my right hand and support in my troubles. 
I know Lord, I have sinned and am a sinner, 
have mercy on me Lord. 
I am only human at times, 
I am unable control my human senses. 
I know Lord, you are full of love and mercy, 
your compassion and empathy is infinite. 
Therefore, Lord Jesus 
by the will of the Father in heaven, 
let it be done unto me, 
touch, heal and provide for me Lord 
and all other who also need the same. 
I truly have faith, trust and hope 
in You alone my Lord, 
that by Your miraculous wonder, 
and by the will of God the Father, 
my prayer and needs will be fulfilled 
and the money I need 
as soon as You permit it. 
My trust and hope in You Lord 
will never fade or die. 
May the grace of the Almighty 
Support, Sustain and Supply all my needs 
according to His riches in glory. 
Amen.

Minggu, 08 Februari 2015

Lent 2015


Psalm 139:23-24
Search me, God, and know my heart;
test me and know my anxious thoughts.
See if there is any offensive way in me,
and lead me in the way everlasting.



The season of Lent begins on Ash Wednesday which falls on 18 February, 2015 marks the beginning of Lent, and it ends a day before Easter (Resurrection of Jesus Christ) on Holy Saturday, 4 April, 2015. Lent is a solemn observance in the liturgical year of many Christian denominations. During the season of Lent, Christians prepare for the celebration of Easter by prayer, penance and fasting. There are actually 46 days from Ash Wednesday to Holy Saturday consisting of 40 weekdays and 6 Sundays, Lent is actually 40 days minus the 6 Sundays which is a day celebration of Jesus' victory over sin and death by His resurrection from the death (fast and penance is forbidden or optional Sundays).



Ash Wednesday, 18 February, 2015
First Sunday in Lent, 22 February, 2015
Second Sunday in Lent, 1 March, 2015
Third Sunday in Lent, 8 March, 2015
Fourth Sunday in Lent, 15 March, 2015
Fifth Sunday in Lent, 22 March, 2015
- Holy Week begins -
Palm (Passion) Sunday, 29 March, 2015
Maundy (Holy) Thursday, 2 April, 2015
Good Friday, 3 April, 2015
Holy Saturday (Easter Vigil), 4 April, 2015
- Holy Week ends -
Easter Sunday, 5 April, 2015



In 2015, the Message of Pope Francis for Lent is "Make your hearts firm (cf. Jas 5:8)". Based on the theme of the globalization of indifference, the Holy Father expresses his hope "that all those places where the Church is present, especially our parishes and our communities, may become islands of mercy in the midst of the sea of indifference!"


A Lenten Prayer called the Passion

Dear Lord Jesus, 
by Your Passion and Resurrection
You brought life to the world.
But the glory of the Resurrection
came only after the sufferings of the Passion.

You laid down Your life willingly
and gave up everything for us.
Your body was broken and fastened to a Cross,
Your clothing became the prize of soldiers,
your blood ebbed slowly but surely away,
and Your Mother was entrusted to the beloved disciple.

Stretched out on the Cross,
deprived of all earthly possessions and human aid, 
You cried out to Your Father that the end had come.
You had accomplished the work given You, 
and You committed into His hands, 
as a perfect gift, 
the little life that remained to You.

Lord, teach me to accept all afflictions
after the example You have given.
Let me place my death in Yours 
and my weakness in Your abandonment,
Take hold of me with Your love,
that same foolish love that knew no limits,
and let me offer myself to the Father 
with You so that I may rise with You to eternal life.

AMEN.