Selasa, 30 Juni 2015

Lord into Your Hands, I surrender all ....



Dear Lord, I know I am a sinner and not perfect, I mercy on Sinner like me. Help me Lord, in my distress, rebuke the storm I am facing, and by Your will grant me the miracle that I seek, bring me back from my exile and restore my life to change new life. In Your mighty Name Lord, I pray. Amen to Your Holy will O' Lord.


Isaiah 41:10
do not fear, for I am with you,
do not be afraid, for I am your God;
I will strengthen you, I will help you,
I will uphold you with my victorious right hand.


Psalm 30:2
O Lord my God, I cried to you for help,
and you have healed me.


Sabtu, 27 Juni 2015

Buddhist (Budha) "Wang Ching Tao" Masuk Kristen


( Diceritakan oleh : Pdt. I.M. Nordmo, Pemberita Injil di Tiongkok Utara)

Si cantik Wang Ching Tao hidupnya sangat berbahagia, ia anak dari seorang petani yang kaya. Lalu ia menikah dengan seorang pemuda yang kaya-raya dan tampan. Keduanya saling mengasihi dan saling membagikan kebahagiaan, benar-benar pasangan yang serasi.



Dari tahun ketahun mereka benar-benar dapat menikmati kebahagiaan bersama, namun nampaknya kebahagiaan ini tak boleh berlangsung terlalu lama. Serangan penyakit melanda Wang, dan sakit Wang bukanlah suatu penyakit yang mudah diobati, melainkan suatu penyakit yang sulit diobati. Seisi rumah berdukacita untuk malapetaka yang menimpa kedua sejoli itu.

Dari dokter sampai ke dukun-dukun terkenal malah sampai ke nujum mereka berusaha mencarikan obat untuk penyembuhan penyakit Wang, namun nampaknya usaha mereka tetap sia-sia. Tak ada perubahan apa-apa yang terjadi dalam diri nyonya muda ini. Sedang kondisi Wang sendiri makin hari makin lemah, seolah-olah tidak ada harapan lagi untuk kesembuhan tubuhnya.

Oleh karena itu seorang Biku Budha mendatangi keluarga Wang, dan ketika melihat penyakit Wang semakin parah ia menganjurkan agar Wang semakin menjauhkan diri dari kesukaan dunia, bertarak daging serta menjalankan pelajaran sang Budha dengan benar-benar. Petani yang masih muda ini kini telah kehilangan akal, apapun yang terasa baik ia jalankan menurut keyakinan batinnya juga termasuk usul dari Biku tersebut. Apa saja yang dianggap baik asalkan istrinya yang sangat ia cintai mendapatkan kesembuhan, ia rela menjalankannya.

Maka mulailah istrinya menjalankan kebatinan, sedikit demi sedikit ia masuk ke dalam filsafat agama Budha dan menghampakan diri dari segala keinginan duniawi, bertarak makan terutama daging. Jarang sekali orang mengerti hal Nirwana dan karma yang berbelit-belit itu, namun dalam waktu yang singkat Wang dapat memahaminya. Sedikit demi sedikit ilmunya mulai berkembang sampai pada akhir kalinya iapun harus memutuskan hubungannya dengan suaminya tercinta serta anak-anaknya.

Ia ingin menyerahkan diri sepenuhnaya pada sang Budha. Betapa sedih suami dan anak-anaknya ketika Wang mengambil keputusan semacam itu, berarti mereka tidak lagi dapat berkumpul seperti waktu-waktu sebelumnya. Tak jauh dari rumahnya didirikan pura kecil, sebuah gedung baru khusus didirikan bagi sang Budha. Di tengah-tengah pura itulah didirikan patung dewa-dewa. Sedang patung patung lainnya membentuk lingkaran disekeliling ruangan itu, dan sebuah bilik kecil khusus bagi Wang sendiri.

Di situlah ia menjalankan pertapaannya. Dalam bilik itu ada kang yang rendah dan sebuah meja kecil terbuat dari kayu. Sebuah kursi tak bercat semuanya berada dekat dinding sebelah utara, di meja kecil itu ada mangkuk tempat kemenyan.

Ketika semuanya telah siap, mulailah wanita itu menjalankan semedinya kurang lebih selama 10 tahun. Inilah permulaan hidup baru bagi Wang. Satu masa yang dipenuhi dengan perjuangan batin secara berturut-turut. Setiap kali ia menerima tantangan yang hebat, ia yakin ia dapat mengatasi atas bantuan roh sang Budha. Jiwanya terasa sangat lelah,berulangkali ia mengalami stres semacam itu.

Segala keinginan hatinya ditekan sampai ia dapat mencapai tujuan yang hebat dan melakukan hal yang luar biasa. Dari tahun ketahun ia duduk bersila diatas kang, dan untuk pertama kalinya ia harus melayani diri sendiri, dalam pembakaran kemenyan, dan menaruh kemenyan ke meja kecil dalam puranya itu dan lain sebagainya.

Setelah beberapa waktu ia menjalankan sendiri, tak beberapa lama kemudian pura kecil itu ternyata bertambah penghuninya. Beberapa orang berkunjung ke Pura kecil itu, lalu beberapa di antara wanita-wanita itu akhirnya mengabdikan diri menjadi murid Wang. Wanita-wanita ini sangat mendambakan kesucian dan kehidupan secara hampa untuk mencapai Nirwana seperti halnya Wang sendiri. Wang mendapat julukan Chy yang suci karena pertapaanya telah mengundang perhatian banyak orang, mereka menyaksikan sendiri betapa khusuknya Chy dalam pertapaannya.

Selain julukan di atas ia juga dianggap pimpinan yang keramat, bahkan pura itupun dianggap pura keramat. Kini tugasnya membakar kemenyan dan menyajikannya di meja pura dilaksanakan oleh murid-muridnya. Chy sendiri lebih khusuk bersila dalam pertapaannya dan memberikan filasafat kepada murid-muridnya. Dua puluh tahun lamanya ia bertapa semacam itu tanpa berbaring sedikitpun. Inilah cara untuk mendapatkan derajat yang tinggi, daging dan lemak tak pernah terselit di antara giginya malah telur ia pantang.

 Menurut dia makin banyak pantangan makin dekatlah ia pada sang Budha. Caranya ia menyiksa diri, benar-benar sangat menakjubkan. Dari 20 tahun. 17 tahun ia duduk bersila tanpa berbaring tidur sekejabpun. Orang datang dari mana-mana berjiarah ke pura keramat itu. Kemasyuran tersebar diberbagai wilayah, bahkan dari Propinsi ke Propinsi. Nampaknya masyarakat bangga punya orang suci semacam dia.

Saat yang bersamaan Injil pun berkembang ke wilayah Barat yaitu desa Kao Kia Chy kurang lebih 2,5 mil jauhnya dari rumah Wang. Banyak orang menerima ajaran baru dan membakar berhalanya serta menerima Kristus. Diantaranya ada beberapa cucu Wang sendiri. Mereka inilah yang kemudian membawa berita Injil ke rumah keluarga Wang. Kebaktian terus-menerus diadakan, lebih hari lebih banyak yang diselamatkan, orang-orang sakit disembuhkan, dan yang baru sama sekali dibimbing melangkah menuju iman yang baru. Cerita perkembangan Injil inipun sampai ke keluarga Wang.

Kurang lebih dua setengah tahun saat Injil diberitakan di daerah Wang, tiba-tiba Wang terserang sakit yang keras, tujuh hari tujuh malam ia berbaring seperti mayat. Kalau saja ia tidak sedang menggenggam sebuah cermin pastilah ia disangka telah mati, dan pastilah upacara secara besar-besaran diadakan untuk menghormati jenazahnya, seperti baiasa dilakukan upacara kematian terhadap orang-orang suci yang telah tiada, upacara air dan angin dan upacara keramat tertentu. Para imam dan murid-murid Wang berkumpul di depan pura kecil dekat bilik Wang, mereka membunyikan genta dan bunyi-bunyian lainnya sambil menghafal mantera. Dan beberapa kertas sembahyang di bakar untuk melunasi hutang yang telah mati atas perintah Yeh Wang ( si Raja Maut).

Inilah yang menentukan siksaan yang harus dijalankan oleh si mati, setelah siksaan selesai barulah manusia dapat menjalani hidup barunya. Namun pada hari ke tujuh tiba-tiba Wang bangkit lagi. Betapa gembiranya murid-murid Wang melihat guru yang dicintai hidup kembali. Mereka menganggap hutang telah terbayar dan telah terlunasi. Bagi Wang sendiri timbul keragu-raguan apa lagi ketika ia merasakan sakit sekali di bagian paha kanannya. “Barang kali pahamu diambil oleh Yeh Wang Chy”, kata para pemuka Budha.

Pemujaan yang sangat membosankan terpaksa harus diulangi sekali lagi. Ia harus dengan semangat baru. Kertas-kertas sembahyang diletakkan dalam mangkuk sembahyang sebagi kurban sehingga apinya membumbung keseluruh ruangan. Matera-mantera diucapkan agar hutangnya cepat lunas. Dalam ucapan itu banyak biku Budha yang dirasuk roh-roh setan, mereka lalu mengadakan hubungan dengan dunia roh, udara menjadi pengap oleh bau dupa dan kertas sembahyang.

Penyakit Chy bukannya sembuh malah menjadi-jadi. Para Biku minta nasehat dewa-dewa. Dukun-dukun Prewangan yang telah siuman menyampaikan pesan dewa-dewa. Semua perintah dilaksanakan dengan sangat teliti namun penyakit Wang malah menjadi-jadi. Keluarga Wang berupaya mencari orang-orang pandai di segala penjuru untuk menolong Wang, namun semua usaha tetap sia-sia. Tak ada hasil yang dapat diharapkan. Karena lelahnya Wang sendiri terpaksa berdusta, ia katakan penyakitnya telah berkurang agar orang-orang itu pulang dan tidak terus membuat upacara-upacara yang membisingkan. Sepulang orang-orang itu Wang merasakan sakitnya tak tertahan lagi, ia sungguh-sungguh putus asa.

Seorang murid Wang memberanikan diri menghadap gurunya “ Chy yang mulia”, dapatkah Chy memanggil orang Kristen, mereka mempunyai Allah yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, kalau orang Kristen dipanggil saya yakin Chy akan sembuh.Banyak orang sakit sembuh oleh doa-doa mereka” pemudi itu menatap gurunya dan menunggu dengan harap-harap cemas, maukah gurunya ini menerima usulnya ? Mata Chy yang sayu menatap muridnya, ia malah ingin mendengar lebih bayak cerita mengenai orang Kristen itu, “ Teruskan ceritamu “ katanya serak.

“ Chy kenal si tukang kayu itu bukan ? Ia telah dikabarkan mati oleh banyak orang, bahkan anaknya yang datang dari jauh pulang khusus untuk menghadiri upacara kematian ayahnya. Namun betapa terkejutnya ia ketika menemukan ayahnya justru segar bugar dan berjalan-jalan di kebunnya” Pemudi itu diam sebentar menantikan reaksi gurunya, gurunya mengangguk-angguk dan dengan isyarat menyuruh muridnya meneruskan ceritanya.

“ Bahkan peti mati pun telah diserahkan kepada keluarganya untuk jenasah Kao, namun yang mati telah bangkit kembali berkat doa-doa yang dinaikkan orang-orang Kristen tersebut. Sekarang Kao dan anak buahnya sibuk mendirikan gedung milik orang kaya di sebelah Utara Gunung itu.

Cerita ini agaknya menyentuh hati Wang, memang muridnya yang satu ini pandai bercerita. Ia kenal siapa yang diceritakan muridnya ini, ia tukang kayu yang dikenal di wilayahnya, dan ia juga sudah mendengar tentang kematian si tukang kayu itu. Dan memang sangat mengherankan kalau sekarang ia hidup kembali.
“ Banyak orang sakit yang disembuhkan oleh doa-doa orang Kristen” Chy kata muridnya Chy. Pasti Chy lebih banyak tahu dari pada saya ini “ katanya pula merendah. Chy tentunya juga kenal Wang si penderita kanker itu, juga Tai Shin yang lumpuh itu, lalu Ho yang buta itu. Oh, guru yang tercinta, sudilah guru mendengarkan tutur kata anakmu ini”.

Wang Chy mengangguk tanda setuju, ia kan mencobanya. Maka ia menyampaikan keputusannya pada suaminya. Mendengar keputusan itu, suaminya segera menyampaikan keputusan ini pada cucunya menjemput ibu Chen agar orang Kristen segera mendoakannya. Sebelum bertobat ibu Chen seorang ahli nujum, nujum ibu Chen terkenal sampai ke wilayah. Undangan itu diterima dengan senang hati oleh ibu Chen, ia lalu pergi dan berlutut di tepi tempat tidur Chy yang tengah sakit. Allah benar-benar menjawab doa ibu Chen, secara ajaib Wang disembuhkan, rasa sakit pada pahanya hilang sama sekali.

Namun tidak semudah itu ia lalu beralih ke agama asing itu. Wang yang sudah puluhan tahun mengabdi pada sang Budha telah terlanjur lelap dalam kebudayaanya. Oleh karena itu tak heran kalau kini ia mulai merasakan kebimbangan yang sangat setelah ia disembuhkan. Apalagi orang mulai ramai membicarakan halnya karena ia mulai berpaling pada Allah asing itu. Mereka merasa malu kalau Wang bersikap semacam itu. Mengapa Wang tidak menghormati dirinya sendiri dan mau saja disembuhkan oleh Allah asing itu?

 Ini benar-benar merupakan penghinaan bagi dewa-dewa. Oleh karena itu Wang Chy harus meredakan kemarahan dewa-dewa dan mencucikan Pura dengan asap dupa.Oleh desakan anak buahnya Wang sendiri tidak keberatan melaksanakan, ia telah sembuh jadi tak ada lagi urusan dengan Allah asing itu.

Wang lalu menyediakan gulungan kertas sembahyang sebanyak yang diperlukan untuk pencucian Puranya. Semua gulungan kertas diletakkan dalam mangkuk di meja persembahan. Pencucian dilaksanakan untuk membendung kemarahan dewa-dewa. Setelah selesai upacara pengikutnya pulang ke rumah meereka masing-masing dengan perasaan lega. Kehormatan mereka dan kehormatan pada Budha telah dipulihkan dan disucikan. Namun Wang sendiri setelah ditinggalkan, tiba-tiba merasakan kecemasan luar biasa. Rasa sakit pada pahanya kambuh lagi. Ia menyesali perbuatannya, mengapa ia begitu bodoh, ia telah menipu Allah orang Kristen. Jelas Allah tidak menghendaki persembahan dan penyembuhan pada berhala, karena hal semacam ini justru melawan Allah.

Sekali lagi Wu Tsung Chen diberi kabar, agar ia sudi datang lagi untuk mendoakan dirinya. Chen tidak menolak, ia datang kembali untuk mendoakan Wang yang sakit. Kasih Allah sangat besar. Allah kembali menjamah Wang. Setelah ia didoakan rasa sakitnya hilang. Namun ketika Chen pulang, murid-muridnya sekali lagi mendesaknya agar ia melakukan penyembahan dewa-dewa. Wang tak bisa menolak permintaan murid-muridnya, ia melaksanakan saja permintaan murid-muridnya.

Namun baru saja melaksanakan pemujaan terhadap dewa-dewa rasa sakitnya kembali kambuh, dan rasa sakit yang sekarang nampaknya lebih hebat dari yang sudah-sudah. Wang kini insaf kepada Allah orang Kristen, ini sungguh besar kuasanya dan tak dapat dipermainkan. Ia merasa sangat bodoh, dan dengan rendah hati sekali ia mengundang Chen untuk mendoakannya. Ibu Chen yang merasa dipermainkan tak mau lagi datang. Wang tidak saja mempermainkan dirinya namun ia telah mempermainkan Allahnya dengan nyata-nyata. Oleh karena itu ia menolak mendoakan Wang sekali lagi.

Suami Wang tidak berputusasa, ia segera pergi ke Yaosi mendatangi Penginjil yang bekerja di daerah itu. Penginjil itupun tidak segera melaksanakan permintaan suami Wang, terlebih dahulu ia berdoa minta petunjuk Tuhan, apakah Tuhan Allah yang setiawan itu memperkenankan ia pergi mendoakan Wang. Allah menyuruh si Penginjil menemui, dan menyertakan Chen dalam pelayanan ini. Allah juga menyuruh mereka memberitakan berita keselamatan terlebih dahulu sebelum mereka mendoakan si sakit. Dan undangan untuk mengambil keputusan harus disampaikan dengan jelas.

Penginjil mentaati suara Tuhan, ia datang ke rumah ibu Chen dan mengajak ibu Chen untuk mendoakan Wang, semua perintah Allah mereka laksanakan. Wang ditantang apakah ia mau sembuh dan membuang semua berhalanya ataukah ia akan meneruskan pemujaan yang sia-sia yang terus akan menyiksanya ? Inilah kesempatan terakhir baginya untuk mengambil keputusan. “Allah sangat memperdulikan anak-anak-Nya bahwa sampai hal yang sekecil-kecilnya Allah akan memperhatikan” Ia bersabda : “ Barangsiapa mengikut Yesus dan percaya kepada-Nya ia tak akan dikecewakan, Ia sendiri akan menjadi jaminan dalam segala hal. Dan kalau Wang mau berdoa kepada Tuhan Yesus saja, apa yang diminta Wang akan dijawab Tuhan sesuai dengan kehendak-Nya.

Wang mulai memikirkan untung ruginya kalau ia mengikut Yesus. Ia telah punya Pura sendiri , murid-murinya cukup banyak, puluhan tahun ia mengabdikan diri pada sang Budha. Ia tak boleh salah pilih, menghindarkan diri dari pilihan tak mungkin baginya. Allah orang Kristen ini selalu tahu apa isi hatinya, ia tak berani lagi menipu Dia. Kini ia mulai merenungkan berhalanya, bahkan ratusan kertas telah dibakarnya, namun tak sebuah doapun dikabulkan oleh dewa-dewa itu. Beda sekali dengan Allah asing ini, ia tahu apa artinya bila ia memilih Yesus. Juga semua murid-muridnya akan dikembalikan pada kebijaksanaan sang Pencipta. Setelah merenungkan semua itu, akhirnya Chy memilih Yesus.

Mendengar keputusan ini kedua hamba Tuhan ini segera berlutut, mereka memohon belas kasihan Allah untuk Wang dan menyembuhkan penyakit Wang. Allah yang telah mempersiapkan hati wanita Budha ini segera bertindak. Dengan nyata Allah memberikan anugerah-Nya pada Wang. Wang sembuh seketika. Wang terharu oleh jamahan kasih Allah yang tak memandang dosanya. Ia tak mau lagi mengingkari janjinya, ia benar-benar bertobat, ia tak mau lagi mengulangi perbuatannya yang tolol seperti waktu-waktu lalu.
Duapuluh tahun ia telah terikat oleh pemujaan yang sia-sia, tubuhnya disiksa sehingga dimasa tuanya kondisinya sangat lemah.

Oleh karena itu tak mungkin lagi ia berjalan. Maka setiap hari Minggu kalau ia ke gereja ia ditandu oleh keluarganya. Dalam sisa tuanya ia mengabdikan diri pada Kristus. Pura yang dulunya berisi gong dan berhala kini berubah menjadi tempat memuji Allah oleh anak-anak Allah. Kuasa dewa-dewa telah dipatahkan, berhala yang jumlahnya 31 buah itu dihancurkan oleh kuasa Tuhan Yesus Juruselamat. Rumah Wang kini dipakai untuk tempat kebaktian, banyak mujizat terjadi justru di rumah itu. Puji-pujian terus berkumandang siang dan malam di rumah itu. Allah benar-benar dipermuliakan.


Sumber : Kesaksian dan pengalaman Pdt. I. M. Nordmo yang telah bertahun-tahun tinggal dan bekerja sebagai Pemberita Injil di Tiongkok Utara, Indonesia di Kalimantan Barat dan Pulau Bangka. Dalam rangka pelayanan Pendeta Nordmo ingin mengungkapkan melalui bukunya (“Roh-Roh Jahat Terusir”), apakah akibatnya bila orang dikuasai Iblis.Dari berbagai pengalamannya Pendeta Nordmo menjelaskan lebih dalam betapa sengsaranya seseorang yang diikat kuasa iblis itu. Namun anugerah Kristus yang penuh Kuasa dan Pengasih senantiasa mengejar orang berdosa, manusia yang mau percaya dan mau menyerahkan dirinya kepada Kasih Kristus secara mutlak mereka akan dibebaskan.

Jumat, 26 Juni 2015

Feast of Saint Thomas, Apostle ~ 3 July 2015



St.Thomas was on of the twelve disciples of Jesus, He earn the name "Doubting Thomas" due his disbelief about the resurrection of Jesus as in today's Gospel of John below. St.Thomas preached and founded early churches in Palestine, Mesopotamia, Parthia, Ethiopia and finally India. Preaching the Gospel earned Thomas a martyr�s death in 72AD at the Indian city of Meliapur (Mylapore), where he was stab by a spear (lance). Jesus� spear wounds were the evidence Thomas needed to believe, but Thomas� spear wounds are the evidence of his faith. 


Grant, almighty God, that we may glory in the Feast of the blessed Apostle Thomas, so that we may always be sustained by his intercession and, believing, may have life in the name of Jesus Christ your Son, whom Thomas acknowledged as the Lord. Who lives and reigns with you in the unity of the Holy Spirit, one God, for ever and ever. Amen.


Gospel
John 20:24-29
Thomas, called Didymus, one of the Twelve,
was not with them when Jesus came.
So the other disciples said to him, �We have seen the Lord.�
But Thomas said to them,
�Unless I see the mark of the nails in his hands
and put my finger into the nailmarks
and put my hand into his side, I will not believe.�
Now a week later his disciples were again inside
and Thomas was with them.
Jesus came, although the doors were locked,
and stood in their midst and said, �Peace be with you.�
Then he said to Thomas, �Put your finger here and see my hands,
and bring your hand and put it into my side,
and do not be unbelieving, but believe.�
Thomas answered and said to him, �My Lord and my God!�
Jesus said to him, �Have you come to believe because you have seen me?
Blessed are those who have not seen and have believed.�


Kamis, 25 Juni 2015

Tri Tunggal - Apakah Tuhan Kristen Tiga ?


Ketika seorang Sarjana Yahudi dalam (Markus 12 : 29) datang untuk mencobai Yesus, dia berkata "Guru, apakah Hukum yang Terutama ?", dan Yesuspun menjawab dari kitab ulangan..

"Shema Yisrael Adonai Eloihenu Adonai Ehad"

Itu adalah kalimat sakral Yahudi, yang jika dalam Syahadat Islam disebut "La ila ha ilalah", artinya Tuhan itu Esa.
Persoalan inilah yang membuat Islam menyebut-nyebut Kristen Kafir, karna Tuhannya tiga.

Saudara, adalah tugas kita untuk meluruskan paradigma yang salah dari umat islam kepada kita.
Sebab Tuhan kita juga adalah Esa, bukan tiga. Jadi ketika Islam berkata "La ila ha ilalah", artinya Tiada ilah selain Allah, kita aminkan hal itu.

Apa yang dimaksud dengan Tritunggal, Bapa, Anak, Roh kudus, bukan berarti mereka tiga.  Pengertiannya tidaklah sesimpel yang mereka kira.

Jadi jika islam bertanya "Disebutkan Pribadi, Pribadi, Pribadi...!!  3 kali disebut Pribadi, tapi kok cuma 1 Pribadi ?. Bahasa indonesia apa yang sedang kita pakai ini sekarang?"

Well, bukan jawabannya yang ngawur, tapi pertanyaannya yang kurang tepat.

Harusnya anda bukan bertanya "Berapa Jumlahnya", tapi "Apa Fungsinya".

Sebab ketika Yesus menceritakan itu, bukan berarti Dia menyebut Allah itu tiga.  Tapi Dia sedang menceritakan Posisi & Fungsinya".

Dan jika anda ingin melanjutkan, lantas apa Fungsi Bapa, Fungsi Anak, Fungsi Roh Kudus ?

Tentu kita tidak punya kapasitas untuk mengukur Allah.  Sebab kita semua juga tau ke Maha Kompleks an Tuhan dan mistery - misterynya.  Tidak ada satupun yang benar-benar sanggup menjengkalnya.


Tapi walaupun Allah itu Maha Komplex, dan tidak bisa kita ukur dengan pikiran kita, ijinkan saya untuk memuaskan otak logika kita yang kecil dan sempit ini, dengan  Analogi sederhana, yang tentunya masih bisa terjangkau sesama manusia.  Meskipun Analogi kita tidak akan ada yang benar-benar sempurna.

* Dirumah sebagai kepala keluarga, saya disebut Ayah.  Ketika di gereja, saya disebut Pendeta.  Ketika mengajar disekolah, saya disebut Guru.

Jadi jika disebut Ayah, Pendeta, Guru..  pertanyaannya, Berapakah Saya ?


Tentu pertanyaannya kurang tepat bukan..?  
Yang tepat adalah apakah Fungsi SAYA pada KETIGA nya (3 in 1).


Mungkin pertanyaan anda selanjutnya, "tapi disini Yesus benar-benar terpisah dari Bapa, tidak seperti analogi diatas".

Kan sudah saya katakan, tidak akan ada Analogi yang benar-benar sempurna, ketika kita mencoba mengukur Tuhan, dengan perspektiv kita yang terbatas ini.  Apalagi Perspektiv kita terbentuk dari Eksistensi kita yang terbatas Ruang & Waktu.

Misalnya kalimat yang berkata "Allah bersama orang-orang yang Sabar".
Pertanyaannya, jika di Indonesia ini ada 50 juta orang yang bersabar, apakah Allah menjadi 50 juta ?

Anda pasti tidak mampu Mencernanya bukan?  Sebab Tuhan itu memang Maha Kompleks, Maha Mistery, Maha Mampu, Maha Kuasa.  Jadi jangan batasi Dia dengan otak anda yang kecil.


Jika anda selalu berkata, Agama atau Kepercayaan itu harus masuk akal, jika tidak itu bohong,  gunakan Logika..Logika..Logika.  Walaupun sebenarnya anda sendiri tidak pernah menggunakan Logika untuk melihat fakta-fakta yang salah atau palsu dalam Alquran, misalnya siapakah yang disembelih Ishak atau Ismael, Musa berbahasa Arab atau Ibrani, dll.  Tidak.. anda tidak menggunakan Logika sama sekali untuk meneliti semua Kecacatan itu.

Tapi okelah untuk menguji Betapa dahsyat Jeniusnya Otak anda yang bisa mengukur Tuhan, mungkin bisa anda bisa mentest nya dengan menjawab Mistery-mistery ini. Ini masih hal-hal sepele, harusnya masih bisa anda pecahkan dengan kehebatan otak anda.

* Ini 3 atau 4 ?




* Uang siapakah yang 1000 lagi ini ?



Gimana, bisa anda jawab tidak ?  Jadi jangan pernah mengatakan orang Kristen bodoh tidak menggunakan Logika, jika Logika anda saja masih sangat dangkal.  Orang Kristen itu diberkahi dengan IQ diatas rata-rata, hanya saja mereka Rendah hati, jadi tidak suka pamer.  Karena itulah semua Para Penemu Berpengaruh di Dunia adalah Kristen, misalnya:  Alexander Graham Bell, Ishak Newton, Albert Einstein, James Watt, Thomas Alva Edison, Nicolaus Copernicus, Johanes Kepler, Galileo Galilei, Blaise Pascal, Lois Pasteur, dll.

Jadi hilangkan dari kepala anda, jika berfikir orang Kristen bodoh.


Bisakah anda pecahkan bagaimana Tuhan mengatur bintang-bintang yang begitu banyak bertaburan, tidak bertabrakan satu-sama lain, padahal mereka setiap saat bergerak ?


Dari sekian Trilyun Bintang, dan sekian Milyar Galaxy, bisakah anda pecahkan mengapa semua galaxy tidak asal bertaburan, tapi membentuk sebuah Pola yang teratur..?  

Jika anda mengejek Alkitab dan berkata 'Tuhan Kristen cuma kerja 6 hari, berarti Tuhannya bisa capek, berarti itu adalah Tuhan abal-abal, dan tidak benar Tuhan', tidakkah anda lihat Tuhan Allah melekatkan tanda 6 pada Pekerjaannya ini ?


Jika anda mengira tau semuanya, dan bisa menampung semuanya dalam logika anda, coba anda berkaca dan renungkan ini "Siapakah Allah swt itu? Ketika Dia berbicara, apakah Dia punya mulut atau tidak?  Kalau Dia bersuara, apakah suaranya berjenis kelamin laki-laki atau perempuan?  Jikalau Dia adalah Zat, zat seperti apakah Dia itu?  apakah zat padat, zat cair, atau zat gas ?  Dimanakah Dia tinggal ?  Apakah Dia di Surga atau di Langit, atau dimana? Dimanakah Quran asli itu sekarang berada ?  dll..

Tentu anda akan pusing dan malu sendiri bukan, sebab anda sendiri tidak mengenal Allah yang anda sembah, tidak ada Clue, tidak ada Perkenalan, tidak ada jejak atau petunjuk.  Jangan-jangan Dia hanya hayalan, sebab tidak ada gambaran yang bisa anda ceritakan sama sekali.



Karena itulah Alquran memberikan petunjuk, agar Islam bertanya pada Alkitab.  Sebab Alkitablah yang lebih tau, siapa Allah itu.

Mungkin anda butuh pengklasifikasian yang lebih kongkrit, sebab semua ini terlalu membingungkan.
Lah, gimana tidak bingung..?  Anda mencoba mengukur Tuhan Allah dengan kefanaanmu.  Sementara menggambarkan Allah sembahan anda sendiri, anda sudah bingung luar biasa.

Tapi okelah jika ingin mengklasifikasikan secara apa yang mampu kita dapatkan, mungkin dibawah ini yang bisa saya katakan, walaupun tentu jauh lebih komplex dari itu..

Bapa, adalah posisi Dia sebagai Pencipta.
Anak, adalah posisi Dia sebagai Penebus
Roh Kudus, adalah posisi Dia sebagai Penolong.

Tapi ingat, walaupun Dia-Nya Tiga, Dia tetap adalah Satu
Jadi dengarlah wahai Yahudi, wahai Islam... Allah yang disembah Kristen, adalah Esa...!!

Oke, sekarang kita maju lagi. Jika tadi kita telah mengetahui ternyata Dia adalah Satu. Sekarang kita masuk pada yang lebih jauh.."Siapakah Dia sang Tuhan Allah itu?",  atau "Siapakah namaNya?".

Jawabannya adalah YESUS....!!



saya tau Islam, Yahudi, Penganut Yudaisme (belum tentu Yahudi), Penganut Yahweisme (belum tentu Yahudi & Yudaisme).. akan sama - sama terkejut...!!

Bagaimana bisa anda katakan Yesus adalah Tuhan Allah sang Maha Pencipta itu ?  Padahal murid-murid Yesus sekalipun hanya menyebut Dia Guru, Nabi, atau Mesias Anak Allah.

Jawabannya, dengan mereka mengakui Yesus sebagai Nabipun, itu sudah sangat bagus.  Sebab itu adalah posisi tertinggi yang bisa mereka berikan, sesuai konsep mereka saat itu, yang tidak pernah mengira bahwa Tuhan bisa menjadi Manusia.

Kemudian posisi itu pun makin tinggi lagi, mereka menyebutnya Mesias atau Kristus, yaitu Juruselamat yang telah dijanjikan Allah sejak zaman adam, dan yang telah lama dinanti-nantikan para nabi.  Tentu saja ini adalah hal yang sangat luar biasa.  Benar-benar sangat luar biasa...!!

Lihat saja bagaimana Filipus dengan semangatnya berlari-lari menjumpai Natanael, untuk memberitahukan kabar luar biasa itu, silahkan simak kisahnya di Yohanes 1 : 45 - 50, anda pasti akan bergemuruh dengan sukacita, melihat Agung dan manisnya senyuman Yesus.


Islam mungkin menganggapnya hanya biasa-biasa saja, sebab Islam percaya bahwa Isa atau Yesus adalah Juruselamat, meskipun hanya dalam verbal saja. Islam hanya tidak terima ketika Yesus disebut Tuhan.

Tapi tahukah anda, bahwa permasalahan yang tidak diterima Yahudi adalah, karena Yesus disebut sebagai Mesias.  Itu adalah hal yang sangat luar biasa bagi Yahudi. Karena mereka telah sekian lama menunggu itu, dan tidak mungkin itu adalah Dia. 

Karena itu sampai saat ini Yahudi masih menunggu sang Juruselamat yang dinanti-nantikan itu.
Dan Islam juga masih menunggu jalan Lurus keselamatan itu, karna itu mereka terus berkata 'ihdinas siratal mustaqim'.

Dan ternyata Yesus sudah menyatakan dirinya pada Yahudi & Dunia. Yohanes 14 :6
"Aku adalah Jalan Kebenaran & Hidup, tidak ada satupun yang sampai kepada Bapa (Sorga), kalau tidak melalui Aku"

Dan juga pada telah dinyatakan pada Alquran:
* QS 43 : 61   "Wa innahu  la'ilmul lis-sa-ati fala tamtarunna biha wattabi'un ( i ) haza siratum mustaqim (un)

Artinya:
"Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus."



* QS 46 : 30.  "Mereka berkata: "Hai kaum kami, sesungguhnya kami telah mendengarkan kitab (Injil) yang telah diturunkan sesudah Musa yang membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya lagi memimpin kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus. 

Jika pada Quran anda, tafsirannya adalah Alquran, jelas penerjemahnya ngawur, dan tidak cocok dengan ayat-ayat yang lain. Sebab pada Alquran beberapa version, disana dituliskan dengan jelas adalah Injil. Dan lagipula tidak butuh logika yang tinggi untuk mengetahui, setelah Musa adalah Isa.  Jika anda berkata Muhammad juga setelah Musa, berarti anda melangkahi Isa (berbohong dgn kitab suci).

Jadi jelas Pengikut Isa/Jesus, akan mendiami Surga.  Dan kita tau, kitab mana yang mengandung Keselamatan.

Sebab ayat ini cocok dengan QS 3 : 55

"(Ingatlah), ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya." 

Artinya Isa/Jesus dan Pengikut Isa akan diangkat kesurga.

* dan masih banyak ayat-ayat lainnya.

Jadi clear, karena itu wahai Yahudi & Islam, ikutilah Yesus/Isa, jadilah muridnya. Sebab Dialah sang Juruselamat...!! Dialah satu-satunya jalan Keselamatan.



Kemudian berikutnya, mana buktinya nama Tuhan itu adalah Yesus ?

Yahudi, atau Pengikut Yudaisme, atau Pengikut Yahweisme, mungkin sangat keberatan dalam hal ini.  Sebab jelas bagi mereka Bapa yang disebut Yesus, sang Tuhan Allah itu adalah Yahwe,

Oke, ini jawabannya...

Pertama, kata Yahwe sebenarnya yang benar adalah Y H W H.


Itu bukanlah nama, tapi Gelar atau Panggilan.

Kata ini pertama sekali berasal ketika Musa bertanya kepada Tuhan, "Tuhan, Engkau mengutus aku kepada bangsa lain, tapi aku sendiri tidak tau namaMu".  lalu Tuhan menjawab, "Pergilah, katakan saja Y H W H".. artinya AKU adalah AKU.

Jadi sejak saat itu, kata Aku adalah Aku (YHWH), menjadi sebutan untuk Tuhan Allah.
Lagipula jika anda mempelajari sejarah Ibrani, anda akan tau bahwa Tuhan sangat tidak suka namaNya disebut-sebut.  Karena itu Dia memeteraikan/menyembunyikan namanya.  Dan sampai sekarang orang Yahudi tidak berani menyebut YHWH, mereka mengganti sebutan itu menjadi Adonai.

Jadi jika anda merasa adalah pengikut Yudaisme sejati, kok anda terus-menerus, dengan berani menyebut Yahweh... Yahweh... Yahweh....!!


Menyebut diri pengikut Yudaisme, atau Yahweisme.  Tapi berani menyebut-nyebut Yahweh.
Ketemu orang Yahudi sejati, anda bisa dirajam sampai mati.  Karena berani menyebut Yahweh.

Tapi setelah Yesus datang, maka semuanya menjadi terang dan jelas.  Memang betullah sesungguhnya sejak awal Tuhan menyembunyikan namaNya, karna Dia tidak suka namanya disebut-sebut.  Tapi setelah Dia datang dalam Dunia, Diapun membongkar identitas aslinya, sebab nama aslinya adalah YESUS....!!!

Mana buktinya nama Tuhan, atau Bapa Yahweh itu adalah Yesus ?

Yohanes 17 : 6 & 11  "...Nama-Mu, yang telah Engkau berikan Kepada-Ku..."


Jadi nama Yesus (Anak), diberikan oleh Yesus (Bapa).

Biar saya berikan sedikit ilustrasi agar jelas:
Mantan Presiden sebelum Obama, namanya adalah George Bush. Tapi ingat nama ayahnya juga adalah George Bush.  Superstar WWE saat ini adalah Jhon Cena, tapi ingat nama ayahnya juga adalah Jhon Cena.

Jadi Clear, Yesus adalah JURU SELAMAT & TUHAN ALLAH

Oke pertanyaan terakhir dari anda mungkin, sebagaimana yang bisa didengungkan islam. "Lantas bagaimana bisa Manusia menjadi Tuhan ?".

Jelas ini adalah pertanyaan yang ngawur. Sebab tidak mungkin Manusia, bisa jadi Tuhan.  Tapi Tuhan jadi Manusia, bisa.

Kita tidak punya hak membatasi Tuhan dengan pemikiran kita, Tuhan tidak mungkin bisa jadi manusia.

Woww... Dia itu Maha Kuasa, Maha Komplex, Maha Mampu.  Dia bisa Menyamar, Menjelma, Ber-inkarnasi, dll.

Mengapa anda membatasinya dan berkata tidak mungkin ?

Dalam Yohanes 1 : 14, dikatakan Tuhan menjelma menjadi Manusia.

Dalam Surah Alfateha, bahkan telah disebutkan dengan sangat jelas, bahwa Allah telah menjelma menjadi Manusia.  Umat Islam, tidak sah sholatnya jika tidak menyebut surah Alfateha, saking penting dan luar biasanya ayat itu.. dan ini adalah cuplikannya, yang menceritakan dengan jelas bahwa Allah swt, menjelma menjadi manusia..

"...Alhamdu lillahi robbil alamiin".  Artinya segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.

Ayat tersebut mengartikan "Robb" dan "illah" = Tuhan

Tetapi perhatikan illah, artinya adalah tuhan-tuhan kecil, atau berhala.
Sementara Robb, artinya adalah Tuhan yang pernah Nuhjul, atau menjelma menjadi Manusia. Karna Dia mahakuasa, sehingga tidak ada yang mustahil bagiNya. Sebagaimana yang ditunjukkan QS 19 : 17

maka ia mengadakan tabir (yang melindunginya) dari mereka; lalu Kami mengutus roh Kami kepadanya, maka ia menjelma di hadapannya (dalam bentuk) manusia yang sempurna. 

Perhatikan sumber ayat ini, begitu mirip. Yohanes 1 : 14 "Firman itu telah menjadi manusia.."

Jadi sekarang sudah clear bukan...!!

1. Tri Tunggal, bukan berarti Tuhan 3. Tapi Tuhan itu Esa.
2. Isa/Yesus itu adalah Juruselamat. Hanya Dia yang bisa menjamin keselamatanmu di Akhirat
3. Dia adalah Tuhan itu sendiri, dan namaNya adalah Yesus
4. Yesus/Isa itu adalah Allah yang telah menjelma menjadi Manusia.

Bertobatlah, terimalah Isa/Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatmu, maka Keselamatanmu akan terjamin.
Apa gunanya anda beragama & beribadah seumur hidupmu, sholat 5 x sehari, beramal shaleh luar biasa, berpuasa sebulan penuh, tapi anda tidak tau kemana setelah mati.

Terakhir saya ingin memberikan gambar Pamungkas ini, yang akan membuat Seluruh Mistery yang Rumit ini menjadi sangat Simple & Sederhana. Hanya dengan Memperhatikan gambar ini dengan hati terbuka, anda akan mengerti. Its so Simple, Perhatikanlah..!!


Ya, hanya Yesuslah Juruselamat satu-satunya, sebab Dialah Allah itu sendiri.
Yang mendamaikan kita dengan diriNya sendiri.

Amin... Jesus Love You







Sponsor:

Astaga, Laptop Acer Hybrid One 10 Mengerikan Menyesal Beli


Yesus Menyembuhkan Luka Batin & Sakit Fisikku

Saya ingin memberikan kesaksian tentang apa yang saya alami dalam retret di Canberra tanggal 24-27 April 2003. bersama Rm. Yohanes. Pada tanggal 25 April 2003, kami semua bersama berdoa, menyembah dan memuji Tuhan. Sepanjang siang, dalam doa saya, Tuhan selalu hadir dengan luka di lambung yang masih mengalirkan darah segar. Seperti Dia bangkit, berada di atas langit. Rasanya diriku berada dalam kemenangan.


Sebelumnya, salib yang saya pikul berat sekali. Saya hampir mengalami kelumpuhan badan ketika sebelum mengikuti retret. Pada tanggal 26 April 2003, kami berdoa bersama, memuji dan menyembah Tuhan. Pada sore harinya ada pertobatan dan adorasi. Pada saat adorasi saya merintih, mengerang dan berteriak kesakitan, rasanya di bagian perut atasku sakit sekali. Pada saat itu juga ada pembasuhan kaki. Saya katakan kepada Roh Kudus bahwa saya mau mengampuni orang yang melukaiku dengan membasuh kaki mereka, dan mengampuni mereka dengan penuh kasih.

Pada tanggal 27 April 2003, saya ikut misa. Sewaktu misa saya merasa haus sekali. Meskipun sudah minum air yang kubawa sampai habis, namun rasa hausku tetap tidak hilang. Kemudian saya berdoa, Tuhan, datanglah ke dalam hidupku, saya sangat membutuhkan-Mu. Dan saat itu juga, air yang begitu dingin masuk ke dalam mulut, tenggorokan dan dadaku, segarnya luar biasa. Tidak dapat lagi saya ungkapkan dengan kata-kata. Waktu saya membuka mata, saya melihat sinar pagi yang begitu indah, lembut dan terang masuk kedalam diriku.

Saya mengucapkan kata-kata, “Tuhan Yesus, saya berterima kasih kepada-Mu karena Engkau telah memberiku air yang begitu dingin sehingga menyegarkan jiwa ragaku. Pada saat itu juga saya merasakan adanya aliran listrik yang lembut masuk kedalam tubuhku dan pada waktu itu lewat Rm. Yohanes yang mengatakan Tuhan Yesus telah menyembuhkan pinggul, kaki, punggung siapa yang merasa sakit. Dan juga telinga sebelah kanan, dan sakit kepala migren yang saya alami hampir kurang lebih 18 tahun telah disembuhkan. Dan saya telah sembuh sampai hari ini.

Saya berdoa untuk Rm. Yohanes, romo-romo lainnya yang tidak dapat saya sebut satu persatu dan juga para suster, dan para panitia yang penuh pengabdian mengikuti jalan Tuhan Yesus Kristus, semoga dilimpahi rahmat, berkat dan kerajaan surgawi, bersama Allah Tritunggal Maha Kudus. Amin


Mariana
Sydney, Australia

Selasa, 23 Juni 2015

Yesus Menyembuhkan Penderita HIV


Kesaksian berikut membuktikan bahwa Tuhan sanggup menyembuhkan penyakit HIV Aids sejalan dengan iman. Kisahnya dimulai ketika seseorang, kusebut saja dengan Ruth, tergerak memberitakan injil kepada sepasang suami isteri yang sebelumnya menganut agama non-Kristen. Si isteri sudah pernah diserahkan kepada dewi Kwan Im, sementara suaminya juga sudah pernah diserahkan kepada dewa Kwan Kong.


Antara Ruth dengan keluarga, kusebut saja bapak Santoso, nama Indonesia, mereka sudah cukup kenal. Ketika Ruth memberitakan injil, pada mulanya keluarga itu menolak, tetapi Ruth tidak jemu-jemu memberitakan injil, walau mereka tolak. Bahkan pernah mereka berkata:”Ruth, sudahlah, aku sudah jemu mendengar ceritera kamu, Yesus kamu. Mana, katanya Yesus mau datang kembali, mana buktinya, mana?..” Lama-lama Ruth agak berkecil hati juga, dan datang kepada senior kami, yang terus memacu semangat Ruth.

Lalu suatu hari Ruth mendengar berita dari Ny Santoso, bahwa suaminya, bp Santoso, sekarang terbaring sakit, terkena infeksi HIV Aids. Ruth melaporkan itu kepada penatua kami. Seperti kita ketahui, seseorang yang terinfeksi HIV Aids, maka virus itu akan membuat penderita kehilangan kekebalan tubuh (immunity), sehingga jika ada virus penyakit lain yang menyerang tubuh, maka tidak dapat sembuh, karena system kekebalannya macet.

Dan di hari tertentu, penatua kami beserta dengan Ruth mendatangi keluarga bp Santoso.

 “Ibu, keadaan saya sudah begini, tinggal menghitung hari. Semoga Tuhan mengampuni saya “ kata pak Santoso lemah.

Namun puji Tuhan, justru dalam kondisi pucat pasi, lemah tak bertenaga itu, maka hati pak Santoso terbuka menerima Injil, dan mulai menyebut nama “Tuhan”, padahal sebelumnya mereka sebut dewa. Penatua kami menjelaskan kembali siapa Yesus (yang sebelumnya sudah pernah disampaikan Ruth) kepada keluarga pak Santoso, lalu dengan “bulat hati” pak Santoso mau menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamatnya.

“Pak Santoso, katakan kepada Tuhan: Tuhan, aku mau hidup untuk memberitakan keajaiban-keajaiban Tuhan, untuk memberitakan kebesaran Tuhan, dan kebaikan Tuhan” minta penatua kami sebelum mereka berdoa kesembuhan, lalu pak Santoso patuh.

Kemudian mereka berdoa, dan hikmat marifat Allah terus mengalir dalam diri penatua kami, beliau tengking roh-roh penyakit HIV dalam nama Yesus, dan roh-roh itu keluar dengan muntahan, lalu beliau tengking “serombongan” keluarga roh HIV (apalagi, kalau bukan roh perzinahan, roh percabulan dan kawan-kawan mereka), dan setiap kali nama roh itu disebut, pak Santoso muntah, pertanda keluarnya roh-roh jahat itu. Ketika sudah “selesai”, wajah pak Santoso mulai memerah, tidak lagi pucat, dan merasa lapar minta makan,…

Puji Tuhan, namun kerja belum usai. Pak Santoso masih lemah, dan sebuah hikmat mengalir dalam penatua kami. “Dia harus berbahasa Roh, supaya tubuh rohaninya kuat” penatua kami berkata dalam hati. Maka penatua kami berdoa tumpang tangan agar pak Santoso menerima karunia berbahasa Roh. Mulailah mulut pak santoso bersenandung: “Haa, haa, haa, haa” dengan nada “mi”, “do”, “mi”, “do” . Masih agak lucu. Penatua kami berdoa lagi, meminta Tuhan memberinya bahasa Roh yang lebih baik. Lalu mulai pak Santoso mengucapkan: “La la la, .. bla bla bla bla,…” Masih agak lucu juga, seperti sepeda motor businya “ngupil” dan sedikit ngadat. Tetapi tidak apa, karena seiring waktu , Tuhan dapat melengkapi bahasa Roh itu.

Lalu penatua kami berpesan, agar setiap hari pak Santoso rajin berbahasa Roh untuk membangun diri, agar rohnya kuat, sehingga tubuhnya dipulihkan.

Tidak berapa lama penatua kami mendapat undangan untuk menghadiri pengucapan syukur oleh keluarga bapak Santoso, dan mereka pun bertemu. Kaget, karena pak Santoso sudah sangat sehat dan bugar. “Ibu, puji Tuhan, dokter menyatakan bahwa saya sudah sembuh total” kata pak Santoso tersenyum lebar.

Biarlah FAKTA ini semakin mendorong umat Tuhan untuk lebih rajin lagi menggali kekayaan Firman Tuhan. Haleluyah.

Senin, 22 Juni 2015

Islam Menyembah Berhala


Muslim berargumen, “Aku tahu dalam hatiku aku hanya berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa. Bukan kepada batu hitam yang terletak di salah satu sudut Ka’bah. Aku berdoa dengan cara yang diajarkan nabi Muhammad SAW. Niatku bersih saat berdoa yaitu aku berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa”.


Tindakan anda menggambarkan niat anda. Itu seperti istri anda tidur dengan pria lain dan berkata kepada anda, “Sayang, aku tidaklah kafir karena saat aku di tempat tidur dengan pria lain aku hanya memikirkan dirimu”. Alasan gila seperti ini dapat memuaskan seorang Muslim, namun tidak bagi seorang yang rasional. Tuhan pun tidak bodoh.

Jika batu hitam merepresentasikan Tuhan, menghormatinya tentu bukanlah penyembahan berhala. Menyembah sebuah citra/gambaran mengenai Tuhan tidaklah meniadakan keesaan-Nya. Oleh karena batu hitam bukanlah avatar Tuhan dan  batu itu disakralkan, maka menghormatinya adalah penyembahan berhala.



Oleh ALI SINA, 18 Mei 2015

Saya berdiskusi dengan seorang Muslim yang berpendapat, “Orang Muslim tidak menyembah batu hitam di Ka’bah. Mereka hanya menyembah Allah Yang Maha Kuasa. Batu hitam adalah batu fondasi Ka’bah. Bukan berhala”. Kemudian ia menghina orang Hindu yang menyembah hewan-hewan dan patung-patung, dan menyebut saya sesat. Berikut ini adalah jawaban saya.

Semua bangunan didirikan di atas fondasi dan sebelum beton ditemukan semua bangunan dibuat dari batu dan setidaknya mempunyai 4 batu penjuru. Namun tidak seorangpun berjalan mengitarinya, menyentuh dan menciumi batu-batu itu. Ritual ibadah Haji adalah penyembahan kepada batu; suatu bentuk penyembahan berhala yang paling primitif.

Penyembahan kepada hewan bukanlah sesuatu yang tidak rasional. Orang tidak menyembah hewan itu, melainkan apa yang direpresentasikan hewan tersebut. Oleh karena hidup dipandang sebagai nafas Tuhan, semua makhluk hidup dipandang sebagai manifestasi Tuhan. Penghormatan terhadap kehidupan adalah sebuah cara menyembah Tuhan. Jika anda mengasihi seseorang, anda menaruh potretnya di tempat dimana anda dapat melihatnya. Bukan potret itu yang anda hormati atau kasihi, melainkan pribadi yang direpresentasikannya. Potret itu adalah pengingat akan orang yang anda kasihi. Itu adalah sebuah cara bagi anda berkomunikasi dengan orang tersebut secara mental dan secara spiritual.

Tidak seorangpun, kecuali Muhammad dan para pengikutnya, yang begitu bodohnya menganggap sebuah patung binatang yang terbuat dari tanah liat atau kayu secara intrinsik bersifat sakral. Kesakralannya terletak pada apa yang direprentasikannya. Ijinkan saya menjelaskannya dengan menggunakan contoh. Emas mempunyai nilai intrinsik, sedangkan uang kertas tidak mempunyai nilai intrinsik. Nilai uang kertas ada dalam apa yang direpresentasikannya. Demikian pula, hewan-hewan yang dipandang sakral oleh sekelompok orang adalah avatar. Mereka tidak dipandang sakral secara intrinsik. Mereka dihormati oleh karena nafas Tuhan yang ada dalam diri mereka. Patung-patung juga tidak sakral. Mereka merepresentasikan sesembahan, sama seperti potret yang mengingatkan anda akan orang yang anda kasihi.

Apakah yang direpresentasikan batu hitam di Ka’bah? Tidak ada! Batu itu disembah karena dipercayai secara intrinsik ia sakral. Ini adalah penyembahan berhala.

Ironi ini dirasakan oleh Umar. “Abdullah ibn Sarjis meriwayatkan, ‘Aku melihat si botak, yaitu ‘Umar ibn Khattib (Allah berkenan kepadanya), menciumi batu itu dan berkata: Demi Allah, aku mencium dengan penuh kesadaran akan fakta bahwa engkau adalah sebuah batu dan engkau tidak dapat melakukan apa yang baik maupun yang jahat; dan jika aku tidak melihat Utusan Allah (SAW) mencium engkau, aku pun tidak akan mencium engkau’” [Sahih Muslim: 7: 2914]

Seperti yang anda lihat, hanya dengan sedikit pikiran yang rasional dan tidak masuk akal (yang tidak dimiliki orang Muslim), kita dapat menyimpulkan bahwa orang Muslim adalah penyembah berhala.

Orang Muslim ini kemudian berargumen, “Aku tahu dalam hatiku aku hanya berdoa kepada Allah Yang Maha Kuasa. Bukan kepada batu hitam yang terletak di salah satu sudut Ka’bah. Aku berdoa dengan cara yang diajarkan nabi Muhammad SAW. Niatku bersih saat berdoa yaitu aku berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa”.

Tindakan anda menggambarkan niat anda. Itu seperti istri anda tidur dengan pria lain dan berkata kepada anda, “Sayang, aku tidaklah kafir karena saat aku di tempat tidur dengan pria lain aku hanya memikirkan dirimu”. Alasan gila seperti ini dapat memuaskan seorang Muslim, namun tidak bagi seorang yang rasional. Tuhan pun tidak bodoh.

Jika batu hitam merepresentasikan Tuhan, menghormatinya tentu bukanlah penyembahan berhala. Menyembah sebuah citra/gambaran mengenai Tuhan tidaklah meniadakan keesaan-Nya. Oleh karena batu hitam bukanlah avatar Tuhan dan  batu itu disakralkan, maka menghormatinya adalah penyembahan berhala.


Ketika anda menghadap sebuah batu saat anda sedang berdoa, anda menyembah batu itu. Tuhan ada dimana saja. Mengapa membatasi-Nya pada suatu tempat? Jika Tuhan itu tidak berwujud, bukankah itu juga berarti bahwa Ia tidak dibatasi oleh suatu tempat? Dan mengapa rumah Tuhan harus berwarna hitam? Bukankah setidaknya berwarna putih untuk merepresentasikan terang dan keagungan-Nya? Hitam merepresentasikan kegelapan, seringkali diasosiasikan dengan setan.

Bukankah kita menghina Tuhan jika kita menyembah avatar-Nya? Kita berasumsi bahwa Tuhan lebih masuk akal daripada manusia. Apakah anda akan merasa terhina jika anda mendapati bahwa saat anda tiada, anak-anak anda menggantung potret anda di dinding, menghiasinya dengan bunga-bunga dan setiap hari berdiri di hadapannya dan berbicara kepada anda dalam pikiran mereka? Kecuali anda sudah tidak waras, bukan hanya anda tidak merasa terhina, anda juga senang karena mereka mengingat anda. Tuhan tidak gila; tapi Muhammad gila. Itulah sebabnya ia berpikir adalah syirik jika menyembah avatar dan gambaran Tuhan.

Salahkah jika menggambarkan Tuhan? Natur Tuhan adalah roh dan roh itu tidak berwujud. Tetapi Tuhan dapat memanifestasikan diri-Nya dalam bentuk apapun yang diinginkan-Nya, dan kepada kita manusia Ia memanifestasikan diri-Nya dalam rupa manusia. Dalam Alkitab kita membaca bahwa Tuhan menampakkan diri kepada Musa dalam wujud semak yang terbakar. Manusia adalah manifestasi tertinggi Tuhan di atas muka bumi.

Hari-hari ini, dengan kemajuan ilmu medis dan semakin banyak orang dapat diresusitasi dari kematian. Sejumlah besar orang-orang tersebut mengatakan sementara mereka secara klinis telah mati mereka pergi ke alam lain dan bertemu dengan makhluk-makhluk spiritual, termasuk para kerabat mereka yang telah meninggal. Beberapa dari mereka mengatakan mereka bertemu Tuhan. Kadangkala Tuhan menampakkan diri pada mereka dalam wujud terang yang murni dan kadangkala Ia berwujud manusia. Oleh karena itu, tidak masalah jika menggambarkan dalam wujud manusia. Jika Tuhan tidak suka terlihat sebagai manusia, maka Ia tidak akan menampakkan diri sebagai manusia.

Jika orang Muslim dapat berpikir secara rasional, mereka akan tahu bahwa peraturan-peraturan yang dibuat Muhammad untuk kita adalah hal yang bodoh. Ia membuat bagi kita peraturan-peraturan gila dan membunuh orang-orang yang tidak percaya pada aturan-aturan tersebut. Tuhan tidak merasa terhina jika orang menggambar-Nya, menyembah-Nya melalui avatar-Nya, dan makhluk-makhluk hidup. Ia terhina jika anda membenci sesama dan membunuh anak-anakNya dalam nama-Nya. Neraka adalah bagi orang-orang yang membenci, bukan bagi orang-orang yang menyembah Tuhan melalui avatar-Nya.

Siapapun yang berakal sehat dapat melihat bahwa orang Muslim adalah satu-satunya umat yang menyembah berhala, sedangkan orang-orang yang mereka tuduh sebagai penyembah berhala sesungguhnya monoteis.

Yang disebut sebagai agama-agama politeis percaya kepada satu sesembahan utama, sementara mereka juga menyembah sesembahan-sesembahan minor yang bertindak sebagai pengantara mereka dengan Tuhan. Orang Quraish percaya kepada Tuhan Pencipta langit dan bumi yang bernama Hubaal. Mereka menyebutnya dengan gelarnya yaitu al Lah (Tuhan; Inggris: the God). Lambangnya adalah bulan sabit. Semua sesembahan minor adalah pengantaranya. Dalam Kitab Dewa-dewa (Kitab Al-Asnam), Hisham Ibn Al-Kalbi menulis, “Orang Quraysh selalu mengitari Ka’Bah dan berkata:

 Demi  Allat dan al-‘Uzza,

dan Manah, ketiga ilah disampingnya.

Sesungguhnya mereka adalah wanita-wanita yang paling dimuliakan,

Yang syafaatnya harus dicari.”

Ini dikonfirmasi dalam Sura 10:18. “Dan mereka menyembah selain daripada Allah apa yang tidak dapat mendatangkan kemudharatan kepada mereka dan tidak (pula) kemanfaatan, dan mereka berkata: "Mereka itu adalah pemberi syafa'at kepada kami di sisi Allah." Katakanlah: "Apakah kamu mengabarkan kepada Allah apa yang tidak diketahui-Nya baik di langit dan tidak (pula) di bumi? "Maha Suci Allah dan Maha Tinggi dan apa yang mereka mempersekutukan (itu)”.

Ayat ini adalah bukti lain akan kebebalan Muhammad. Sebuah syafaat tidak setara dengan Tuhan. Ini  disebut kekeliruan, argumen yang dibuat-buat dan mudah disanggah.

Apakah Muhammad berhasil dengan ide syafaatnya? Sama sekali tidak! Ia mengklaim tingkatan itu untuk dirinya sendiri. Perhatikanlah kutipan berikut ini.

‘Abdullah bin ‘Umar meriwayatkan, “Seseorang terus-menerus minta sesuatu pada orang-orang hingga ia tiba pada Hari Kebangkitan tanpa sepotong daging pun di wajahnya”. Nabi menambahkan, “Pada Hari Kebangkitan, matahari akan mendekat (kepada umat) hingga keringat mencapai pertengahan telinga, jadi, ketika semua orang berada dalam keadaan itu, mereka akan meminta pertolongan dari Adam, dan kemudian Musa, dan kemudian Muhammad (SAW)”. Narator berikut menambahkan “Muhammad akan bersyafaat dengan Allah untuk menghakimi manusia. Ia akan meneruskannya hingga ia memegang pintu (firdaus) dan kemudian Allah akan meninggikannya kepada Maqam Mahmud (hak istimewa bersyafaat, dsb). Dan semua orang dalam perkumpulan itu akan menaikkan pujian mereka kepada Allah”. [Bukhari, 2: 24: 553]

Klaim bahwa Muhammad adalah satu-satunya pengantara bagi Tuhan dan manusia diulangi dalam banyak ayat di Quran. Saya mengundang pembaca untuk mengunduh dan membaca debat saya mengenai topik ini dengan Mr. Javed Ahamad Ghamedi dan Dr. Khalid Zaheer dalam menyelidiki Islam secara menyeluruh.

Jadi jika menurut Muhammad adalah syirik bila percaya pada para pengantara dan pengantara itu setara dengan Tuhan, tidakkah ia menjadikan dirinya sendiri setara dengan Tuhan? Ia melengserkan para pengantara Tuhan hanya untuk menduduki posisi mereka. Oleh karena itu bukankah adil jika mengatakan bahwa Islam adalah penyembahan berhala karena mempromosikan penyembahan kepada batu dan adalah syirik jika meninggikan Muhammad kepada tingkatan Tuhan? Sekarang anda dapat melihat bagaimana Muhammad menuduh orang lain melakukan dosa yang ia pun melakukannya.

Saint Anne's Novena & Feast ~ St.Anne Sanctuary Bukit Mertajam ~ 2015

24 July 2015 to 2 August 2015



Transforming Our Lives by Living the 10 Commandments


St. Anne Sanctuary Bukit Mertajam
Jalan Kulim, 14000 Bukit Mertajam,
Penang, Malaysia.
Tel: 604 538 6405
Fax: 604 538 7422
Parish Priest : Rev Father Henry Rajoo

Website 

Email
stanne@stannebm.org

Live Streaming URL
https://www.youtube.com/user/LiveOnlinePenang

01/08/2015, 8pm

*** Watching the Mass (LIVE) on the internet is no substitute for being physically present personally and does not fullfill Mass obligations. 
For those who are homebound and not able to attend, the Mass telecast spiritually connnects them with the Church at prayer.



Minggu, 21 Juni 2015

Solemnity of the Nativity of Saint John the Baptist ~ 24 June 2015

John, the Lord�s forerunner is born
six months prior to the birth 
of our Lord and Saviour Jesus Christ.


God has brought John, 
the greatest of prophets, 
to prepare the way of the Lord.
His call to repentance and baptism 
formed a faithful remnant 
that awaited the coming of the Messiah.


The voice of one crying in the wilderness, 
Prepare ye the way of the Lord, 
make his paths straight.
~ Mark 1:3 ~



I tell you, 
among those born of women 
no one is greater than John; 
yet the least in the kingdom of God 
is greater than he.
~ Luke 7:28 ~

The Church normally celebrate feast day of saints to commemorate their death, their birth into Heaven but to this rule there are two notable exceptions, the birthdays of Blessed Virgin Mary and of St. John the Baptist. In Luke 1:41-42, when Elizabeth heard Mary�s greeting, the child leaped in her womb. And Elizabeth was filled with the Holy Spirit and exclaimed with a loud cry, �Blessed are you among women, and blessed is the fruit of your womb. John was completely healed of sin in Elizabeth womb, therefore born without Original Sin, and he was then free of any serious sin throughout his life.


Grant, we pray, almighty God, that your family may walk in the way of salvation and, attentive to what Saint John the Precursor urged, may come safely to the One he foretold, our Lord Jesus Christ, Who lives and reigns with you in the unity of the Holy Spirit, one God, for ever and ever. Amen.

Gospel
Luke 1:57-66, 80

When the time arrived for Elizabeth to have her child
she gave birth to a son.
Her neighbors and relatives heard
that the Lord had shown his great mercy toward her,
and they rejoiced with her.
When they came on the eighth day to circumcise the child,
they were going to call him Zechariah after his father,
but his mother said in reply,
�No. He will be called John.�
But they answered her,
�There is no one among your relatives who has this name.�
So they made signs, asking his father what he wished him to be called.
He asked for a tablet and wrote, �John is his name,�
and all were amazed.
Immediately his mouth was opened, his tongue freed,
and he spoke blessing God.
Then fear came upon all their neighbours,
and all these matters were discussed
throughout the hill country of Judea.
All who heard these things took them to heart, saying,
�What, then, will this child be?�
For surely the hand of the Lord was with him.
The child grew and became strong in spirit,
and he was in the desert until the day
of his manifestation to Israel.


Past Posting
The Nativity of Saint John the Baptist (Solemnity) - 2013

Yesus Menyembuhkan Penyakitku


Saya seorang remaja berusia 17 tahun dan masih sekolah di SMUN 2 Ruteng, Manggarai, NTT. Selama tiga tahun saya menderita tumor otak. Sebelum terkena penyakit ini, saya dikenal sebagai orang yang cuek ’(tidak peduli), baik di lingkungan rumah maupun di sekolah. Saya terlalu serius menjalani hidup, sehingga teman-teman sekolah menjuluki saya “si kutu buku”. Banyak waktu saya habiskan untuk belajar dan memperkaya diri dengan pengetahuan-pengetahuan umum, sehingga hidup doa pun saya lupakan, bahkan saya sering tidak menghadiri Misa hari Minggu.


Saya merasa bahwa saya harus membahagiakan papa-mama, para guru, dan teman-teman. Prestasi belajar saya yang sangat baik membuat saya sering dipercaya menjadi utusan dalam berbagai perlombaan, untuk mewakili sekolah, kabupaten, propinsi, bahkan sampai ke tingkat nasional.

Ketika saya mengikuti Olimpiade MIPA (Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam) di tingkat propinsi, saya merasa pusing luar biasa. Setelah menjalani serangkaian pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa saya mengidap penyakit tumor otak. Saya hampir tidak bisa mempercayai hal ini. Sejak saat itu saya berubah total. Hari ke hari perasaan cemas dan takut merasuki diri saya. Orang-orang yang mengenal saya tidak menyangka kalau saya menderita penyakit ini. Kebahagiaan keluarga pun ikut terpengaruh. Berbagai usaha papa lakukan untuk kesembuhan saya, baik ke dokter maupun ke dukun-dukun. Akan tetapi selama dua tahun usaha-usaha itu tidak membuahkan hasil.

Saya hanya bisa pasrah. Sekolah tidak saya pikirkan lagi. Hari-hari saya lalui dengan berbaring saja di tempat tidur. Suatu hari, ketika saya menangis sendirian, tiba-tiba HP saya berbunyi. Ada pesan masuk: “Fred, bisa temani aku? Kapan saja.” Uh, kata-kata ini membuat saya semakin kesal. Akan tetapi, entah kenapa, saya beranikan diri untuk kabur dari rumah dan menemui teman saya itu. Dia mengajak saya untuk mengikuti persekutuan doa di biara Suster Putri Karmel. Karena waktu itu saya belum mengetahui apa-apa tentang pencurahan Roh Kudus maupun tentang Suster Putri Karmel, maka saya menolaknya dengan alasan sibuk. Saya tidak berani mengatakan kepadanya bahwa saya sakit.

Beberapa minggu kemudian dia mengajak saya lagi untuk mengikuti persekutuan doa. Kali ini saya menerima ajakannya karena saya tak mau mengecewakan dia lagi. Sewaktu acara berlangsung, saya bingung, kenapa ada suster-suster dan ada banyak sekali anak sekolah yang datang, namun saya senang sekali dengan lagu-lagu pujian yang dinyanyikan. Semua tampak gembira, bertepuk tangan sambil menari-nari dan menyanyi. Saya merasa terhibur di tempat itu. Setelah itu suasana hening menyelimuti tempat itu, seolah-olah tak ada orang. Suster meminta kami menyadari Tuhan Yesus yang hadir di dalam hati dan berdoa.

Sepintas saya berdoa dalam hati, “Tuhan, tolong sembuhkan saya.” Sebuah lagu penyembahan dinyanyikan. Lagu-yang sangat menyentuh saya—itu disusul dengan senandung roh para suster. Tiba-tiba ada suster yang berkata, “Bagi kamu yang sakit di bagian kepala, letakkan tanganmu di kepalamu dan bayangkan Yesus menjamah dan menyembuhkanmu.” Saya yakin kalau kata-kata itu ditujukan kepada saya karena sesuai dengan apa yang saya alami.

Setelah acara selesai, saya menanyakan hal itu kepada suster. Suster meminta nomor HP saya dan berjanji akan mendoakan saya. Sepulang dari acara itu, ada hal baru yang saya rasakan. Meskipun sesampai di rumah, saya dimarahi oleh papa-mama, saya merasa ada hal lain yang menjiwai diri saya. Saya tidak ingin suasana doa itu hilang.

Suatu ketika sakit tumor otak saya kambuh lagi, bahkan lebih parah dari sebelumnya sehingga saya harus dirawat di rumah sakit. Hanya keluarga yang mengetahui bahwa saya masuk rumah sakit lagi. Saya sengaja tidak memberitahu teman-teman.

Saya sedang berada di ruang ICU dan menunggu saat-saat akan dioperasi. Dokter dan keluarga saya mengelilingi pembaringan saya. Sayup-sayup saya masih mendengar mama menangis tersedu-sedu. Tiba-tiba HP di meja dekat pembaringan berbunyi. Papa dengan segera memberikan HP itu kepada saya. Ternyata seorang suster Putri Karmel yang menelpon dan mengajak saya mengikuti retret. Suster tidak tahu bahwa saya sedang dirawat di rumah sakit. Saya mengatakan bahwa saya akan menjalani operasi. Suster terkejut, kemudian mengajak saya berdoa saat itu juga melalui HP.

Awalnya saya kurang jelas mendengar doa-doanya, tetapi saya berusaha mengikutinya. Suster menyuruh saya membayangkan Tuhan Yesus menjamah saya. Saya menyerukan “Yesus.. Yesus…”. Tiba-tiba saya merasa ada yang menarik urat di kepala saya, dan bagian tulang rusuk serta urat kaki saya. Saya merasa nyaman/enak sekali. Beberapa saat kemudian saya mulai bangun perlahan-lahan, lalu duduk di tempat tidur, dan akhirnya berdiri. Dokter dan keluarga saya di situ hanya heran dan bingung melihat saya tiba-tiba sembuh. Bagian kepala saya terasa dingin, tidak seperti biasanya. Akhirnya rencana operasi ditunda dan malam itu juga saya minta pulang ke rumah.

Hari-hari selanjutnya saya sungguh merasakan perubahan dalam diri saya. Saya bisa mengikuti Misa Natal dan Tahun Baru 2007 tanpa beban dan sakit lagi. Ternyata Tuhan masih memerhatikan saya melalui suster-suster Putri Karmel. Tahun 2008 adalah saat terindah yang Tuhan berikan kepada saya karena saya bisa bergabung dengan teman-teman dalam KTM Muda-Mudi dan kelompok Caritas yang juga dibimbing oleh suster-suster Putri Karmel.

Tanggal 17 Januari 2008, sebelum saya diperiksa lagi oleh dokter, saya minta didoakan suster Putri Karmel. Dokter merasa heran dan sungguh tidak percaya karena saya sudah sembuh total. Dokter bertanya, ”Siapa yang menyembuhkan kamu?” Saya tersenyum dan menjawab, “Tuhan Yesus. Saya bersandar pada-Nya saja!” Setelah dijelaskan oleh papa, barulah dokter mengerti apa yang terjadi. Namun, dokter menyarankan untuk tetap periksa dua minggu sekali.

Hal yang menarik, bukan hanya karena saya sudah sembuh, tetapi seluruh hidup saya berubah. Teman-teman heran dan banyak bertanya-tanya melihat perubahan saya. Tidak seperti dulu, sekarang banyak waktu saya habiskan untuk berdoa, belajar, beristirahat, dan bersosialisasi. Setiap Sabtu malam saya mengikuti persekutuan doa di biara suster-suster Putri Karmel, hari Minggu sepulang dari gereja saya membantu para suster membimbing KTM (Komunitas Tritunggal Mahakudus) anak-anak di biara lalu mengikuti pertemuan sel dengan teman-teman Caritas.

Hari-hari saya jalani dengan penuh semangat dan sukacita. Hari libur saya pergunakan untuk membantu para suster mengatur taman dan menanam bunga di Pertapaan Wae Lengkas. Saya merasa suster-suster Putri Karmel menjadi bagian dari keluarga saya dan saya merasakan kasih serta dukungan doa mereka. Sampai ada suster bertanya, ”Tidak capaikah siang malam ke sini?”