Sabtu, 28 Februari 2015

Mengharukan Permintaan Calon Korban ISIS

Salah satu sandera Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) meminta keluarga dan kerabatnya merelakan kepergiannya. John Cantlie, pria 44 tahun asal Inggris, ditangkap di Suriah pada November 2012. Ia sering ditampilkan kelompok ekstremis Islam ini dalam video propaganda ISIS.


Dilansir dari Daily Mail, dalam artikel majalah ISIS, Dabiq, Cantlie berterima kasih kepada keluarga dan tunangannya atas usaha mati-matian mereka dalam mengkampanyekan kebebasannya. Tampil dalam video propaganda ISIS, Cantlie menyebut video tersebut sebagai video terakhirnya.

"Biarkan saya pergi. Tinggalkan semuanya, dan lanjutkan hidup kalian, semuanya," katanya dalam artikel tersebut. Ia pun berharap tunangannya sudah melupakan dia dan bangkit kembali.

Selain itu, Cantlie juga dipaksa mengkritik seruan internasional ihwal serangan udara terhadap ISIS dengan berkata, "Setiap bom yang dijatuhkan di Suriah atau Irak menjadi sarana penjaringan untuk ISIS." Seruan menyerang ISIS lewat udara mulai banyak dipropagandakan setelah video pembakaran hidup-hidup pilot Yordania Moaz al-Kasasbeh dipublikasikan.

Cantlie merupakan salah satu sandera dari sejumlah negara yang masih disekap di markas pusat ISIS di Raqqa. Sedikitnya delapan sandera, termasuk dua orang Inggris, sudah dibunuh ISIS hingga saat ini.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar